Ilustrasi seorang anak minum air. (Pexels/Gustavo Fring)
Anak termasuk kategori yang rentan mengalami dehidrasi. Salah satu faktornya karena volume cairan pada tubuh anak cukup besar yakni 70-75%. Selain itu, anak juga cenderung lebih aktif bergerak yang membuat cairan tubuh lebih banyak keluar.
Oleh karenanya, orangtua perlu memastikan asupan minimal cairan anak terpenuhi agar tidak dehidrasi. Kebutuhan cairan masing-masing anak berbeda, tergantung dari berat badan dan tingkat aktivitas anak.
"Tentu kita mencegah anak agar jangan sampai dehidrasi. Kalau pada anak-anak harus disediakan minum karena mereka aktif dan ingatkan untuk minum," ujar spesialis anak konsultan Dr. dr Ariani Dewi Widodo, Sp.A (K) dalam suatu webinar.
Lebih lanjut dia menjelaskan, orangtua perlu waspada terhadap kondisi fisik anak guna mencegah dehidrasi yang lebih berat. Sekadar informasi, dehidrasi dibagi menjadi beberapa derajat. Mulai dari ringan, sedang, hingga berat.
"Saat dehidrasi anak biasanya lemas, mata tampak cekung, anak tampak kehausan frekuensi buang air kecil berkurang. Orangtua harus lihat, berapa kali anak buang air kecil dalam sehari atau terakhir kapan lalu urinnya seperti apa. Kalau buang air kecil sedikit lalu warnanya kuning pekat artinya cenderung dehidrasi," kata dr Ariani.
Tanda-tanda lain yang bisa diwaspadai orangtua adalah saat dehidrasi ringan hingga sedang denyut nadi anak cenderung meningkat jadi lebih cepat. Hal yang sama juga bisa terjadi pada napas anak yang lebih cepat.
Selain itu, elastisitas kulit menurun. Orangtua bisa coba mencubit ringan di area perut anak. Kalau kulit kembalinya lambat, maka ada kemungkinan anak dehidrasi.
Saat dehidrasi anak juga bisa mengalami penurunan berat badan 5-10%. Perlu diingat, volume cairan pada anak cenderung lebih banyak sehingga ketika mengalami dehidrasi berpengaruh pada berat badannya.
"Kalau pada bayi baru lahir ubun-ubunnya kan belum tertutup sempurna, jadi misalkan dehidrasi terlihat cekung ke bawah," pungkas dr Ariani.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: