Ilustrasi hoarding disorder. (freepik/teksomolika)
Ada beberapa orang di dunia ini yang suka mengumpulkan barang yang tidak memiliki fungsi, atau barang yang sudah tak terpakai hingga menumpuk menjadi sampah.
Hobi menimbun barang seperti itu ternyata termasuk masalah psikologis lho. Perilaku ini dikenal dengan Hoarding Disorder. Yuk mengenal lebih dalam apa itu Hoarding Disorder.
Dilansir dari berbagai sumber, Selasa (28/7/2020), berikut fakta, gejala dan cara mengatasi Hoarding Disorder.
Menurut Anxiety and Depression Association of America (ADAA), Hoarding Disorder diartikan sebagai sikap seseorang yang mengalami kesulitan untuk berpisah dengan suatu barang, meskipun barang tersebut sudah tidak berfungsi atau sudah tidak digunakan kembali.
Dilansir dari American Psychiatric Association, setidaknya 2 dari 6% orang di dunia mengalami Hoarding Disorder. Persentase ini didominasi oleh laki-laki, dengan rentang usia 55 hingga 94 tahun.
Orang yang mengalami Hoarding Disorder ternyata memiliki gejala lho, diantaranya:
Sampai saat ini belum ditemukan langkah pencegahan yang efektif untuk menghindari dari gangguan mental ini, apabila tanda-tanda dari gejala di atas mulai dirasakan, alangkah baiknya mengkonsultasikan kepada psikolog sesegera mungkin.
Seseorang yang mengidap kelainan ini dapat dilakukan dengan psikoterapi, berupa terapi kognitif untuk para Hoarder. Namun pada kasus tertentu, dapat juga diberikan obat antidepresan.
Selain itu, beberapa hal di bawah ini juga mampu membantu mereka yang mengalami Hoarding Disorder, apa saja?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: