Ilustrasi roti berjamur. (Freepik).
Saat berbelanja, mungkin kamu pernah secara tidak sengaja membeli roti yang sedikit berjamur. Akibat tak ingin merasa bersalah, kamu tidak membuang semua rotinya. Kamu lebih memilih membuang bagian roti yang terlihat berjamur saja dan tetap mengonsumsi bagian roti lainnya.
Jika dilihat secara kasat mata, bagian roti lainnya tampak aman, namun bagaimana fakta sebenarnya?
Roti dapat ditumbuhi oleh berbagai macam jenis jamur. Jika jamur tersebut tertelan oleh manusia, efek samping yang dapat dihasilkan pun akan beragam. Ada jenis jamur yang tidak berbahaya, namun ada juga jenis jamur yang bisa menyebabkan sakit perut hingga penyakit serius.
Munculnya jamur pada roti diakibatkan oleh kontaminasi udara yang membawa spora jamur ke permukaan roti. Roti tersebut kemudian mengalami pembusukan dan perubahan warna menjadi kehitaman. Bercak kehitaman ini yang biasanya menjadi tanda kalau roti telah berjamur.
Meski demikian, bukan berarti bagian roti yang tidak ikut berubah warna menjadi bebas jamur. Sebab, spora jamur sangatlah kecil dan tipis hingga dapat luput dari penglihatan kita. Spora jamur kemungkinan besar telah mengkontaminasi bagian roti lainnya yang belum membusuk atau berubah warna.
Bukan hanya mengonsumsi, menghirup makanan berjamur ternyata juga dapat berdampak buruk. Hal ini dapat terjadi karena bentuk spora jamur yang sangat kecil. Sehingga, spora jamur dapat ikut masuk dan mengganggu saluran pernapasan.
Pada roti berjamur, bakteri akan lebih mudah masuk terutama pada bagian yang telah membusuk. Oleh karena itu, sebaiknya kamu tidak mengonsumsi roti berjamur atau bagian sisi lain yang terlihat bebas dari jamur untuk menghindari spora jamur yang tidak terlihat oleh mata.
Untuk menghindari roti berjamur, sebelum membeli roti, pastikan kamu telah mengecek ulang tangga kadaluarsa dari roti tersebut dan melihat bagian permukaan roti secara keseluruhan. Setelah itu, simpan roti di dalam kulkas untuk membuatnya tetap berada pada suhu dingin.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: