Ilustrasi sakit maag (Pixabay)
Bagi penderita sakit maag, ada beberapa makanan yang aman dikonsumsi dan ada pula yang semestinya dihindari. Karena memang, penanganan sakit maag harus didukung dengan pola makan yang sehat.
Dalam artikel ini telah dirangkum apa saja daftar makanan untuk penderita sakit maag yang sehat dan aman dikonsumsi. Baca sampai selesai, ya!
Perlu diketahui, maag atau tukak lambung merupakan sakit perut yang diakibatkan karena ada peradangan pada lapisan dalam perut.
Gejala maag ditandai dengan rasa mulas, mual, perut kembung, nyeri perut bagian atas, dan sensasi panas di dada hingga tenggorokan. Namun, terkadang maag tidak menunjukkan gejalanya.
Sementara itu, penyebab maag biasanya dikarenakan infeksi, cedera, maupun konsumsi makanan pedas dan asam terlalu banyak. Makanya, penderita maag tidak disarankan asal pilih makanan.
Daftar makanan terbaik untuk penderita sakit maag cocok dikonsumsi untuk mencegah maag kambuh serta risiko asam lambung naik.
Pemilihan makanan yang cocok untuk penderita sakit maag merupakan salah satu cara mencegah komplikasi sekaligus kekambuhan gejala maag.
Jadi, selama kamu menderita sakit maag, ada makanan tertentu yang harus dimakan dan beberapa yang harus dihindari, selain mengonsumsi obat medis penghambat asam dan antibiotik. Berikut ulasannya:
Kembang kol, sayuran hijau yang mudah ditemukan. Sayuran ini mengandung sulforaphane yang membantu melawan bakteri H. pylori. Senyawa di kembang kol bisa menghancurkan bakteri di saluran pencernaan.
Selain menangkal sakit maag, kembang kol juga merupakan sumber vitamin C dan serat. Kamu bisa memasukkan kembang kol di dalam menu makanan ataupun salad buatanmu.
S-methyl methionine, juga dikenal sebagai Vitamin U, terdapat dalam sayur kubis. Fungsinya, membantu menyembuhkan sakit maag dengan cara membuat alkali tubuh dan menyeimbangkan tingkat pH (keasaman).
Selain itu, kubis juga mengandung asam amino glutamin yang bermanfaat untuk mengobati maag, membantu penyembuhan pori-pori terbuka dengan memperkuat lapisan mukosa usus.
Pilihan makanan sehat untuk sakit maag berikutnya adalah lobak. Lobak mengandung serat yang membantu melancarkan pencernaan dan menyerap zat seng serta mineral lainnya.
Pertimbangkan makan lobak putih setiap hari untuk membasmi penyebab radang selaput perut, kesulitan pencernaan, dan masalah lambung.
Makan blueberry di pagi hari bisa membantu atasi sakit maag. Jenis beri ini termasuk buah-buahan yang kaya nutrisi dan tinggi antioksidan.
Karena itulah, blueberry dipercaya dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mempercepat pemulihan dari maag.
Untuk mendapatkan khasiatnya, cobalah konsumsi setengah cangkir blueberry setiap hari ditambah dengan sereal, sebagai camilan sore.
Sebuah studi menunjukkan bahwa manfaat brokoli berasal dari kandungan bahan kimia sulforaphane yang efektif melawan bakteri penyebab maag.
Kamu bisa tambahkan sayuran brokoli rebus ke dalam salad atau tumis sayuran hijau ini untuk menikmati manfaatnya.
Yoghurt adalah salah satu makanan paling sehat untuk tubuh karena di dalamnya mengandung bakteri baik atau disebut probiotik, yaitu Lactobacillus dan Acidophilus.
Kedua probiotik itu dipercaya bisa mengobati sakit maag secara bertahap. Ini menciptakan keseimbangan antara bakteri usus buruk dan baik dalam sistem pencernaan.
Perlu diketahui, kebanyakan orang yang menderita maag juga mengalami refluks asam. Jadi, mengonsumsi makanan tertentu saat mengalami sakit maag dapat menyebabkan mulas, gangguan pencernaan, dan nyeri.
Untuk menghindari komplikasi maag lainnya, berikut ini beberapa makanan sehat yang harus dihindari penderita sakit maag:
Catatan:
Selain menghindari makanan pantangan untuk sakit maag seperti yang disebutkan di atas, kamu perlu minum obat medis yang tepat sesuai resep dokter.
Jika kamu mengonsumsi antibiotik untuk mengobati maag, seimbangkan pula dengan suplemen probiotik dalam bagan diet rutin kamu. Ini akan membantu mengurangi gejala antibiotik dan meningkatkan efektivitasnya.
Suplemen Bifidobacterium, Saccharomyces, dan Lactobacillus telah menunjukkan hasil yang efektif. Dengan catatan, kamu tetap harus konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apapun.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: