Dr. Melvin Look, konsultan bedah di Mount Elizabeth Novena Hospital mengatakan bahwa cegukan terjadi saat diafragma secara tiba-tiba dan tanpa sengaja berkontraksi. Demikian yang dikutip dari Antara, melansir Channel News Asia, Senin (16/11).
Saat berkontraksi, udara naik ke paru-paru dan muncullah suara yang berbunyi seperti "hic".
Nah, Look sendiri belum mengetahui apa yang menjadi penyebab mengapa diafragma bisa mengalami hal tersebut.
Kondisi cegukan memang sangat mengganggu seseorang, terlebih lagi saat sedang melakukan komunikasi.
Cegukan dapat berlangsung selama beberapa menit dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika mengalami cegukan sampai lebih dari dua hari, maka Look menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
"Karena cegukan yang berkepanjangan dapat menunjukkan gangguan struktural, infeksi atau inflamasi yang berdampak pada sistem saraf pusat atau saraf tertentu atau cabangnya," kata Dr. Amitabh Monga yang merupakan ahli gastroenterologi di Gleneagles Hospital.
Look mengungkapkan, ada beberapa cara dalam mengatasi cegukan, seperti hal umum yang dilakukan, yakni menahan napas sebentar atau bernapas sambil mencondongkan tubuh ke depan dengan lutut ditarik ke dada.
Selain itu, berkumur untuk merangsang tenggorokan juga bisa menyadarkan cara kerja diafragma.
Kendati demikian, cara mengatasi cegukan tersebut belum teruji secara medis. Namun, cara tersebut sangat mudah dilakukan dan memiliki risiko yang rendah.
Jika cegukan terjadi karena ada penyebab medis yang lain, dokter mungkin akan memberikan resep obat untuk menghentikannya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: