Ilustrasi tidur. (Pexels/Ketut Subiyanto)
Jadwal tidur seseorang di bulan Ramadan seringkali berubah. Alhasil, rasa kantuk pun menyerang saat harus bangun untuk sahur.
Karena rasa mengantuk yang cukup berat, tak sedikit orang yang langsung tidur setelah menyantap sahur. Padahal ini tidak baik untuk kesehatan dan cenderung berbahaya lho.
Apa saja bahayanya langsung tidur setelah sahur? Ini dia bahayanya seperti dirangkum Indozone dari berbagai sumber.
Tidur setelah makan sahur bisa menyebabkan rasa mulas hingga sensasi tidak nyaman di dada dan rasa pahit di mulut. Ketika berbaring setelah makan, dapat menyebabkan gejala refluks yang menyebabkan rasa tidak nyaman di dada dan rasa pahit di mulut. Apalagi kalau kamu baru saja makan makanan pedas dan asam.
Berbaring setelah makan juga bisa menyebabkan isi perut naik ke kerongkongan. Ini akan menyebabkan gejala Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) yang membuat perutmu merasa tidak nyaman. Berbaring dengan keadaan lambung penuh memungkinkan asam lambung kamu meningkat dan bisa keluar melalui kerongkongan.
Kamu juga mungkin akan mengalami sakit di tenggorokan. Ini disebabkan oleh naiknya asam lambung yang lewat kerongkongan. Rasanya bisa menimbulkan sensasi panas yang dapat berlanjut menjadi peradangan.
Tidur setelah sahur juga akan membuat kamu tidak bisa nyenyak. Ini karena masalah-masalah seperti mulas dan asam lambung yang meningkat. Saat perut merasa tak nyaman, tidurmu pun tak akan pulas.
Tidur setelah sahur bisa membuat berat badanmu naik. Ini dikarenakan kalori yang masuk ke dalam tubuhmu lebih banyak daripada yang dibakar. Apalagi ditambah dengan aktivitas fisik yang berkurang selama bulan puasa bisa membuat tubuhmu menimbun lemak.
Para ahli gizi menyarankan kamu menunggu sekitar tiga jam dari makan terakhir untuk tidur. Karena ini memungkinkan sistem pencernaan telah mencerna makanan dengan baik. Ini juga bisa mencegah masalah mulas.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: