Kategori Berita
Media Network
Selasa, 04 MEI 2021 • 14:48 WIB

Mengenal Sianida, Senyawa Kimia yang Menghambat Aliran Oksigen

Ilustrasi sianida (photo/istock/RHJ)

Sianida kembali menjadi sorotan publik sejak kasus pemberian sate yang dicampur sianida merenggut nyawa seorang anak yang mengonsumsinya.

Kasus racun sianida ini, bukan yang pertama kali terjadi di Indonesia. Lima tahun yang lalu, kasus serupa juga menewaskan seorang korban, ketika kopi yang diminumnya telah diracuni sianida.

Kedua kasus tersebut menjadi bukti kuat, bahwa sianida adalah zat kimia berbahaya, yang dalam jumlah tertentu bisa mengakibatkan kematian.

Maka dari itu, siapa saja bisa terkena sianida jika menghirup udara yang terpapar sianida, mengonsumsi makanan dan minuman yang dicampur sianida, atau menyentuh tanah yang mengandung sianida. 

Pengertian Sianida

Ilustrasi sianida (photo/thecriminalcode)

Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung ikatan karbon-nitrogen (CN), umumnya ditemukan dalam bentuk gas seperti hidrogen sianida (HCN) atau sianogen klorida (CNCl), bentuk kristal seperti natrium sianida (NaCN) atau kalium sianida (KCN), dan bentuk cair seperti asam sianida (HCN).

Menurut World Health Organization (WHO), sianida adalah zat beracun yang sangat mematikan, sebab reaksi yang ditimbulkan sangat cepat, sehingga dapat mengakibatkan kematian dalam jangka waktu beberapa menit.

Sianida berkaitan dengan enzim sitokrom oksidase, yang mencegah sel-sel tubuh menggunakan oksigen untuk menghasilkan molekul energi.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan sel-sel tubuh kehilangan fungsinya, terutama bagi jantung dan otak yang notabene membutuhkan banyak oksigen.

Sederhananya, jika seseorang terpapar sianida hingga keracunan, tubuhnya akan bereaksi mengikat oksigen, sehingga oksigen yang ada tidak bisa digunakan untuk menjalankan fungsi organ-organ tubuh, yang berujung mengakibatkan kematian.

Sumber Sianida

Sianida bukan hanya bersumber dari bubuk sianida, melainkan juga dari benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa sumber sianida yang memungkinkan terjadinya paparan racun sianida:

  • Tembakau pada rokok
  • Asap pembakaran sampah
  • Tanaman apel, pir, plum, aprikot, peach, dan singkong
  • Bahan kimia penghilang cat kuku
  • Alat fotografi, penelitian kimia, plastik sintetis, proses pengolahan logam, dan industri electroplatting.

Penggunaan Sianida

Ilustrasi penggunaan sianida (photo/freepik/anyaivanova)

Sianida banyak digunakan untuk industri kertas, industri plastik, industri tekstil, pertambangan emas, hingga dunia kesehatan. Berikut ini penggunaan sianida yang umum terjadi:

  • Membasmi Serangga. Sianida berjenis gas umumnya digunakan untuk pestisida atau untuk membasmi serangga.
  • Mengekstrak Emas. Di bidang industri bagi perusahaan pertambangan, larutan sianida dipakai untuk mengisolasi atau mengekstrak emas.
  • Pembentukan Serat Akrilik, Karet Sintetis, dan Plastik. Cairan sianida biasa digunakan dalam pembuatan asetonitril yang kemudian digunakan untuk produksi serat akrilik, karet sintetis, dan plastik.
  • Proses Kimia. Sianida juga digunakan dalam berbagai proses kimia, seperti fumigasi, pengerasan besi dan baja, elektroplating, dan pemurnian bijih.
  • Pembuatan Patung. Sianida banyak digunakan dalam produk kesenian, terutama pada pembuatan patung-patung perunggu besar yang dipajang sebagai monumen.
  • Mengukur Urine. Senyawa sianida, natrium nitroprusside digunakan dalam dunia medis untuk mengukur urine dalam badan ketone, khususnya sebagai tindak lanjut untuk pasien diabetes.

Efek Samping Paparan Sianida

Paparan senyawa sianida dapat menimbulkan berbagai efek samping, mulai dari yang ringan hingga berat. Berikut ini beberapa efek samping paparan sianida menurut Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT):

Hidung

Sianida yang terhirup, dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan selaput lendir. Namun, jika terhirup dalam konsentrasi lebih dari 5 miligram, bisa mengakibatkan luka dan pendarahan pada hidung.

Mata

Mata yang mengalami kontak dengan sianida, memberikan efek samping berupa rasa nyeri, kemerahan, penglihatan kabur, atau luka pada kornea.

Tetapi, jika sudah mengalami keracunan sianida, maka dapat memicu kerusakan saraf optik dan retina, hingga kebutaan.

Kulit

Kontak sianida pada kulit, menyebabkan kemerahan, rasa nyeri, luka bakar, hingga dermatitis dengan gejala gatal-gatal, erupsi berupa makula, papula, dan vesikula. 

Tubuh

Paparan senyawa sianida dalam jangka waktu yang lama, meski dalam konsentrasi yang rendah, dapat menyebabkan penurunan selera makan, sakit kepala, kelemahan, mual dan pusing.

Gejala Keracunan Sianida

Ilustrasi gejala keracunan sianida (photo/freepik/jcomp)

Terpapar senyawa sianida secara berlebihan, baik melalui mulut, hidung, atau kulit, dapat menunjukkan sejumlah gejala keracunan sianida, di antaranya yaitu:

  • Pusing dan sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Napas cepat
  • Jantung berdebar
  • Lemas
  • Cemas dan gelisah

Jika sianida terpapar dalam jumlah yang lebih besar, bisa mengakibatkan gejala keracunan dengan kondisi:

  • Kejang
  • Tidak sadarkan diri
  • Tekanan darah menurun
  • Detak jantung melambat
  • Gangguan fungsi paru-paru
  • Gagal napas hingga berujung kematian

Pertolongan Pertama Keracunan Sianida

Jika merasakan gejala keracunan sianida, maka pertolongan pertama keracunan sianida dapat membantu, sebelum mendapatkan pengobatan secara medis. Berikut ini langkah-langkah yang bisa dilakukan: 

  • Jika keracunan disebabkan oleh paparan sianida berupa gas, segera buka jendela dan pintu lalu tinggalkan ruangan.
  • Bila paparan sianida terkena baju, lepaskan pakaian tanpa mengenai kulit dan kepala, atau gunting pakaian secepatnya.
  • Taruh benda-benda yang terpapar sianida pada wadah tertutup dan jangan menyentuhnya secara langsung.
  • Apabila terjadi kebakaran yang menimbulkan gas sianida, segera cari udara segar. Jika terjebak tidak bisa keluar, tiaraplah dan lindungi pernapasan.
  • Bilas bagian tubuh dengan air mengalir dan sabun.
  • Jika tidak sengaja menelan sianida, jangan minum sesuatu, karena pH dan oksigen pada air bisa memperparah keracunan.
  • Segera datangi rumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan medis.
     

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Mengenal Sianida, Senyawa Kimia yang Menghambat Aliran Oksigen

Link berhasil disalin!