Ilustrasi gancet (photo/pixabay/sasint)
Selama ini banyak orang yang percaya bahwa gancet berkaitan dengan peristiwa mistis atau gangguan makhluk halus, yang menyebabkan penis tidak bisa 'dilepaskan' dari vagina.
Fenomena gencet bahkan sering dianggap sebagai karma, terutama bila dilakukan oleh pasangan yang belum menikah.
Namun ternyata, fenomena gancet memang ada dalam dunia medis dan dapat dijelaskan secara logis.
Lantas, apa itu gancet? Apa penyebab gancet menurut medis? Bagaimana pula cara mengatasi gancet saat melakukan hubungan intim? Simak penjelasan Indozone berikut ini.
Gancet adalah kondisi ketika penis terjepit di dalam vagina saat melakukan hubungan intim. Dalam istilah medis, gancet disebut dengan penis captivus.
Kasus gancet atau penis captivus pertama kali terjadi pada tahun 1947 dan dimuat dalam British Medical Journal tahun 1979.
Fenomena gancet termasuk kejadian langka yang berlangsung dalam beberapa detik atau menit, dan cenderung tidak banyak dilaporkan.
Gancet yang terjadi selama berjam-jam dan menyebabkan kematian, sampai saat ini belum tercatat dalam laporan medis.
Hingga saat ini penyebab pasti terjadinya gancet masih belum diketahui. Namun, penyebab gancet menurut medis diduga karena vaginismus.
Vaginismus merupakan kondisi saat vagina secara tidak sengaja menutup terlalu kencang akibat kejang otot panggul bawah.
Kontraksi tersebut membuat bukaan vagina menyempit, sehingga penis sulit dikeluarkan, khususnya ketika masih ereksi.
Berdasarkan National Health Service (NHS), vaginismus dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
Sementara itu, secara fisik vaginismus penyebab gancet dapat terjadi apabila mengalami keadaan seperti berikut:
Meski jarang terjadi, gancet atau penis captivus bisa menimpa siapa saja dan kapan saja. Ketika mengalami gancet, segera lakukan cara mengatasi gancet berikut ini:
Demikianlah penjelasan mengenai penyebab gancet menurut medis dan cara mengatasinya ketika berhubungan seksual. Semoga bermanfaat!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: