Ilustrasi pendarahan otak (narayanahealth.org)
Pendarahan otak bukan hanya disebabkan oleh cedera kepala akibat benturan keras, melainkan juga bisa diakibatkan oleh berbagai kondisi gangguan kesehatan.
Gejala yang muncul akibat pendarahan di otak sama halnya seperti stroke, maka dari itu perlu penanganan medis untuk mencegah kelumpuhan atau komplikasi yang mengancam nyawa.
Lantas, sebenarnya apa itu pendarahan otak? Apa penyebab dan gejala yang ditimbulkan ketika terjadi pendarahan di otak? Simak rangkuman Indozone berikut ini.
Pendarahan otak adalah kondisi pecahnya pembuluh arteri otak yang menyebabkan darah menggenang dan menggumpal di jaringan otak.
Ketika mengalami pendarahan otak, aliran darah menjadi tidak lancar, sehingga sel-sel di otak tidak mendapatkan asupan oksigen dan makanan yang cukup.
Akibatnya, sel-sel otak bisa rusak atau mati. Inilah yang membuat pendarahan otak dapat dikategorikan sejenis stroke, karena penderitanya akan merasakan gejala seperti stroke.
Pendarahan otak merupakan kondisi serius yang membutuhkan penanganan medis sesegera mungkin, karena dapat mengakibatkan komplikasi berupa stroke berat, kehilangan fungsi otak, dan kelumpuhan permanen.
Pada beberapa kasus, orang yang mengalami pendarahan otak dapat berujung pada kematian meski pun telah mendapatkan pertolongan medis di rumah sakit.
Pendaraha di otak terbagi dalam beberapa jenis. Jenis pendarahan otak ini dikelompokkan berdasarkan lokasi atau letak pendarahannya, yaitu sebagai berikut:
1. Intraserebral
Pendarahan otak intraserebal terjadi karena pecahnya pembuluh darah di otak dan darah mengalir di jaringan otak, sehingga beberapa bagian tidak berfungsi normal.
Jenis pendarahan otak yang paling banyak ditemukan ini disebabkan oleh tekanan darah tinggi atau kelainan genetik seperti arteriovenous malformation (AVM).
2. Subarachnoid
Subarachnoid adalah pendarahan yang terjadi di antara otak dan jaringan selaput atau membran yang melapisi otak, yang biasa disebut ruang subarachnoid.
Jenis pendarahan otak subarachnoid disebabkan oleh pembuluh darah pecah akibat cedera kepala berat, pembekuan darah, atau aneurisma.
3. Subdural
Subdural merupakan pendarahan yang terjadi di bawah lapisan durameter (lapisan keras di bawah tulang tengkorak) dan di atas selaput yang melapisi otak.
4. Epidural
Kebalikan dari subdural, epidural adalah pendarahan yang terjadi di atas lapisan durameter yakni lapisan keras yang berada di bawah tulang tengkorak.
Gejala pendarahan otak yang dialami setiap orang berbeda-beda, bergantung pada lokasi pendarahan, tingkat keparahannya, dan seberapa banyak jaringan otak yang terdampak.
Gejala pendarahan otak pada umumnya akan berkembang dalam beberapa waktu atau justru muncul secara mendadak. Gejala pendarahan otak yang paling sering terjadi adalah sebagai berikut:
Pendarahan di otak bisa disebabkan oleh berbagai hal. Berikut ini beberapa faktor risiko penyebab pendarahan otak yang paling umum terjadi:
Penderita yang mengalami pendarahan otak harus segera ditangani dengan tujuan untuk mengurangi gejala yang terjadi, meningkatkan kemungkinan pulih, dan mencegah timbulnya komplikasi.
Penanganan pendarahan otak juga disesuaikan dengan tingkat keparahan yang terjadi. Berikut ini beberapa cara mengatasi pendarahan otak:
Demikianlah penjelasan mengenai pendarahan otak beserta gejala dan penyebabnya. Jika kamu mengalami gejala-gejala pendarahan otak, segera kunjungi layanan kesehatan terdekat, ya!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: