Ilustrasi disleksia pada orang dewasa (exceptionalindividuals)
Secara harfiah, dyslexia atau disleksia artinya yaitu kesulitan untuk huruf. Meski terdengar sepele, ternyata disleksia tidak hanya diderita oleh anak-anak, namun juga bisa diidap oleh orang dewasa.
Disleksia pada dasarnya merupakan kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan dalam membaca, menulis, atau mengeja, sehingga mengganggu proses belajar.
Lantas, apa itu disleksia? Apa penyebab dan gejala yang ditimbulkan akibat disleksia? Bagaimana pula terapi pengobatan untuk penderita disleksia pada anak maupun orang dewasa? Simak rangkuman Indozone berikut ini.
Disleksia adalah gangguan saraf pada bagian batang otak yang bertugas memproses bahasa, sehingga penderitanya akan mengalami kesulitan membaca, menulis, mengeja, atau berbicara dengan jelas.
Meski gangguan ini menyerang area otak, namun disleksia tidak memengaruhi kemampuan penglihatan dan tingkat kecerdasan penderitanya.
Hanya saja, beberapa ahli meyakini bahwa orang yang menderita disleksia, tidak menggunakan otak bagian kiri yang mengatur kemampuan mengolah kata, dengan maksimal.
Biasanya, orang yang menderita disleksia juga menjadi kurang percaya diri dan cenderung menarik diri dari lingkungan sosial karena merasa dikucilkan akibat memiliki kelainan tersebut.
Menariknya, sebagian besar penderita disleksia memiliki kelebihan lain di antaranya yaitu kreatif, imajinatif, bahkan memiliki IQ tinggi, seperti Walt Disney, Pablo Picasso, dan Albert Einstein.
Disleksia bukan hanya terjadi pada anak-anak, melainkan juga pada orang dewasa. Maka dari itu, disleksia tidak boleh dibiarkan tanpa penanganan, karena dapat berlangsung selama seumur hidup.
Hingga saat ini para peneliti belum menemukan penyebab disleksia secara pasti. Namun, besar kemungkinan disleksia disebabkan oleh kelainan genetik yang diturunkan oleh keluarga.
Penyebab disleksia bisa diakibatkan oleh beberapa faktor risiko yang berpotensi memicu kelainan gen, di antaranya yaitu sebagai berikut:
Seperti yang diketahui sebelumnya, disleksia bisa menyerang anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Gejala yang ditimbulkan juga berbeda-beda. Ada pun gejala disleksia yang paling sering muncul yakni sebagai berikut:
1. Gejala disleksia pada balita
2. Gejala disleksia pada anak-anak
3. Gejala disleksia pada orang dewasa
Disleksia pada dasarnya merupakan gangguan saraf yang tidak bisa disembuhkan secara total. Ketika seseorang sudah didiagnosa menderita disleksia, maka ia akan mengidap kelainan ini selama seumur hidup.
Namun, tak perlu khawatir, karena ada beberapa terapi disleksia untuk meningkatkan kemampuan berbahasa sebagai cara mengatasi disleksia dan mengurangi tingkat keparahan disleksia.
Demikianlah penjelasan mengenai disleksia pada anak dan orang dewasa serta penyebab, gejala, dan terapi pengobatan disleksia. Jangan lupa konsultasikan dengan psikolog dan tenaga medis terbaik, ya!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: