Ilustrasi penderita usus buntu (Pixabay)
Usus buntu merupakan penyakit peradangan pada usus buntu atau apendiks. Penyait ini umumnya disebabkan oleh tersumbatnya usus oleh feses sehingga mengakibatkan timbulnya peradangan yang berujung infeksi pada apendiks, yakni bagian usus yang terletak di ujung usus besar.
Namun, makanan yang kita konsumsi juga ternyata bisa menjadi pemicu usus buntu. Maka dari itu, yuk kenali makan apa saja yang sebaiknya dihindari agar tidak memicu terjadinya peradangan pada usus buntu.
Mengutip dari laman PMJ News, berikut Indozone telah merangkum ulasanya:
1. Buah berbiji
Mengonsumsi buah-buahan yang mengandung biji diduga dapat menyebabkan penyakit usus buntu. Buah seperti seperti jambu biji mungkin akan terasa nikmat bila dimakan bersama bijinya. Namun ketahuilah biji-bijian dari buah tersebut sulit dicerna oleh usus dan akhirnya dapat menyumbat usus buntu. Jadi hindari mengonsumsinya bersama bijinya.
2. Makanan rendah serat
Rendahnya kandungan serat dalam makanan bisa menyebabkan sembelit, bahkan memicu radang usus buntu. Contoh makanan yang rendah serat terdapat pada daging dan produk olahannya, seperti bakso dan sosis. Karena itu sebaiknya batasi konsumsi makanan tersebut atau mengimbanginya dengan konsumsi sayuran.
3. Makanan cepat saji
Makanan cepat saji biasanya mengandung sedikit atau bahkan tanpa serat. Jika terlalu sering mengonsumsi makanan jenis ini maka tubuh akan mudah terserang sembelit. Sembelit merupakan salah satu pemicu terjadinya radang usus buntu.
4. Makanan pedas
Makanan pedas sering kali disebut menjadi penyebab usus buntu. Hal ini dikarenakan pada beberapa kasus, dokter sering menemukan biji cabe dan paprika saat proses operasi usus buntu.
Padahal itu belum terbukti secara medis, karena minimnya angka kasus usus buntu akibat biji cabe maupun paprika.
Namun mengonsumsi makanan pedas berlebihan memang seharusnya dihindari demi menjaga kesimbangan sistem pencernaan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: