Tidur tidak hanya sebuah kegiatan untuk beristirahat. Tidur adalah kebutuhan wajib tubuh.
Tidur yang berkualitas dapat menghindarkan diri dari berbagai penyakit yang merugikan. Itu mengapa sangat tidak dianjurkan untuk tidur terlalu larut malam alias begadang.
Memang, saat ini begadang seolah menjadi hal yang biasa. Mulai dari tuntutan pekerjaan atau hanya sekedar menjalankan gim dan bercengkrama. Meskipun tampak menyenangkan, kebiasaan ini akan berdampak bagi kesehatan.
Dilansir dari berbagai sumber berikut 5 dampak buruk akibat terlalu sering begadang yang dirangkum Indozone, Jumat (19/11/2021).
1. Melemahkan otak
Pada 2017, peneliti di University of California menguji efek kantuk pada fungsi kognitif, mereka menemukan bahwa ketika subjek dilarang tidur, neuron mengalami kesulitan berkomunikasi.
Neuron-neuron yang salah sasaran ini diterjemahkan ke dalam kemampuan yang berkurang untuk mengkategorikan gambar dan mengingat ingatan. Hal ini berarti begadang dapat menurunkan fungsi otak.
Fungsi otak yang terganggu seperti konsentrasi, perhatian, fokus, respons, daya ingat, hingga kecerdasan emosional. Selain itu, kurang tidur karena begadang juga dapat menurunkan kreativitas dan kemampuan otak dalam memecahkan masalah.
2. Memicu kantuk dan micro sleep
Akibat buruk begadang bagi kesehatan lainnya ialah menyebabkan kantuk di siang hari dan kebiasaan micro sleep. Otak dan tubuh manusia dirancang memiliki masa istirahat ketika baru melewatkan waktu tidur. Kondisi tersebut wajar jika menyebabkan kantuk.
Tak hanya itu, yang lebih berbahaya begadang juga dapat memicu micro sleep atau tidur sebentar tanpa sadar selama beberapa detik. Micro sleep sangat fatal efeknya terutama bagi orang yang sedang mengemudikan kendaraan.
3. Pola makan buruk
Akibat dari terlalu sering begadang juga dapat mengubah pola makan menjadi tidak sehat. Agar tetap terjaga biasanya orang yang begadang cenderung makan pada larut malam.
Akibatnya porsi makan dalam sehari jadi berlebihan. Pola makan yang buruk tersebut dapat menyebabkan kadar gula darah. Di sisi lain, analisis tahun 2016 dari 17 studi yang diterbitkan dalam European Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa orang yang tak bisa istirahat penuh pada malam hari, akan makan rata-rata 385 kalori lebih banyak pada hari berikutnya ketimbang yang tidur delapan jam
4. Mudah depresi
Penelitian menunjukkan, orang yang terbiasa begadang cenderung mengalami gejala depresi. Kendati para ahli kini masih meneliti hubungan sebab akibat antara begadang dan depresi, tapi yang pasti keduanya saling berkaitan.
5. Berat badan bertambah
Kalori ekstra yang dikonsumsi karena kurang tidur dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas dalam jangka panjang. Sebuah penelitian tahun 2006 terhadap 68.000 wanita yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology menemukan bahwa mereka yang tidur lima jam atau kurang berat badannya bertambah 1,2 kilogram lebih ketimbang yang tidur nyenyak tiap malam.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: