Ilustrasi (Unsplash/Kate Torline)
Sticker Add Yours di Stories ini merupakan challenge pengguna Instagram untuk membagikan foto wallpaper HP, OOTD, dan masih banyak lagi. Salah satu challenge yang cukup berbahaya yaitu menyebutkan nama panggilan.
Belakangan ini warganet dihebohkan dengan kasus penipuan yang dialami salah satu teman pengguna Twitter dari akun ditamoechtar_ karena ikut-ikutan menggunakan sticker Add Yours di story Instagram. Temannya itu telah ditipu oleh penjahat yang memanggilnya dengan nama sebutan akrab.
"Pagi td temen sy tlp, nangis2 abis ditipu katanya. Biasalah, penipu yg tlp minta transfer gtu. Yg bikin temen sy percaya, si penipu manggil dia “pim”. “Pim” adlh panggilan kecil tmn sy, yg hanya org deket yg tau. Terus dia inget dia abis ikutan ini (Add Yours)," tulis akun ditamoechtar_.
Banyaknya pengguna Instagram yang memakai sticker Add Yours ini kemungkinan terjadi karena warganet yang tidak mau ketinggalan tren. Istilah ini juga sering disebut dengan fenomena fear of missing out (FOMO).
Lantas, apa sih sebenarnya FOMO itu? Dan apa dampak negatifnya bagi manusia? Simak penjelasan berikut ini.
FOMO atau fear of missing out adalah rasa takut merasa tertinggal karena tidak mengikuti aktivitas tertentu. Sebuah perasaan cemas dan takut yang timbul di dalam diri seseorang akibat ketinggalan sesuatu yang baru, seperti berita, tren, dan hal lainnya.
Salah satu yang menjadi penyebab FOMO itu adalah media sosial. Dengan berkembangnya teknologi saat ini memudahkan setiap orang untuk menerima informasi, salah satunya melalui Instagram.
Dengan Instagram orang bisa melihat video/foto, seperti fitur instastory yang penuh dengan postingan rutinitas para penggunanya. Nah, hal inilah yang dapat memicu munculnya perasaan cemas lalu membandingkan kehidupan kita dengan orang lain yang terlihat lebih menyenangkan atau bahagia.
Sebuah studi dari Universitas Essex menemukan ciri-ciri orang yang sudah terjangkit FOMO adalah dengan selalu mengecek akun media sosial setiap saat untuk melihat apa saja aktivitas yang dilakukan orang lain. Saking takutnya, orang dengan gejala FOMO ini bahkan sampai mengabaikan aktivitasnya sendiri.
Tak hanya itu, orang yang sudah terjangkit gangguan ini juga akan mengeluarkan uang melebihi kemampuannya dan membeli hal yang sebenarnya tidak penting dengan dalih agar tidak ketinggalan zaman.
Selain itu, orang dengan gangguan ini juga akan mengatakan “ya” bahkan disaat sedang tidak ingin. Hal itu dikarenakan ia tidak ingin ketinggalan apapun sehingga selalu menerima setiap ajakan yang sebenarnya tidak menarik atau tidak perlu.
Baca juga: Ini Alasan Kenapa Stiker Add Yours di Instagram Stories Bisa Dipakai Buat Penipuan!
Perasaan FOMO yang dibiarkan dapat memicu munculnya hal negatif seperti kelelahan, stres, depresi, sampai masalah tidur. Orang dengan gangguan ini akan merasa tidak puas dan tak pernah cukup dengan apa yang dimiliki.
Selain itu, perasaan FOMO ini juga memicu munculnya masalah finansial karena seseorang rela mengeluarkan biaya yang besar demi tetap update dan tidak ketinggalan zaman.
Ketika kamu sudah mulai merasa ketergantungan pada ponsel atau media sosial cobalah untuk membatasinya. Kamu bisa membuat jadwal atau menentukan batas waktu untuk mengecek media sosial, misalnya jam 12 siang dan 5 sore, serta tidak lebih dari 15 menit.
Kamu bisa memanfaatkan waktu menyenangkan lain, seperti berolahraga, memasak, melakukan quality time dengan orang terdekat, atau membaca buku. Perbanyak interaksi secara nyata dengan orang-orang di sekitarmu.
Terakhir, jadilah diri sendiri dan hargai dirimu dengan segala kekurangan maupun kelebihan yang kamu miliki. Lakukan me time, luangkan waktu untuk membantu orang lain, dan lakukan hal-hal yang membuatmu lebih mencintai diri sendiri. Berhentilah memaksakan diri untuk mencari pengakuan dari orang lain.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: