Aron Ashab sebut kakaknya psikopat karena sering lakukan kekerasan (Instagram/aronashab)
Aktor berdarah Arab-Belanda, Aron Ashab, baru-baru ini membeberkan kelakuan kakaknya, Habibie Ashab yang sering melakukan kekerasan terhadap dirinya dan saudara-saudara kandungnya.
Dalam unggahan di story Instagram-nya, pria 28 tahun itu memperlihatkan video Habibie yang ringan tangan, melempar vas keramik ke Gamyla, kakak perempuan Aron. Parahnya lagi, kekerasan tersebut dilakukan Habibie di depan anak-anak Gamyla.
Tak hanya itu, Aron juga mengungkap bahwa dirinya telah menjadi korban kekerasan Habibie selama 15 tahun dan menyebut kakaknya mirip psikopat.
"Aku dipukuli selama 15 tahun oleh psikopat ini. Aku tidak berusaha untuk dikasihani, hanya saja dia sudah keterlaluan. Satu-satunya alasan aku bisa lolos dari pukulannya saat berusia 15 tahun dan badanku lebih tinggi dari dia sehingga aku bisa melawan," tulis Aron Ashab dalam story Instagram-nya.
Lantas, apa sebenarnya penyebab psikopat dan bagaimana ciri-cirinya? Simak penjelasannya berikut.
Psikopat sendiri merupakan gangguan kepribadian. Gangguan ini sulit terdeteksi karena penderitanya dapat terlihat atau berpenampilan normal.
Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab psikopat. Namun gangguan ini diduga muncul karena pengaruh genetik, perubahan fungsi otak, dan pengalaman traumatis masa kecil atau broken home.
Baca juga: Imam Darto Disemprot Aron Ashab Gegara Dijelek-jelekkan di TV: Kalo Gak Suka Ngomong!
Di dunia medis, kalangan dokter akan menyebut psikopat sebagai gangguan kepribadian antisosial. Ciri-ciri psikopat dapat muncul dari masa kanak-kanak dan bertambah buruk seiring bertambahnya usia. Kenali ciri-ciri psikopat yang dilansir dari berbagai sumber:
Seorang psikopat sering berbohong karena ingin terbebas dari masalah dan untuk menutupi kebohongan mereka sebelumnya. Biasanya mereka akan mencari alasan dan mengubah atau mengolah cerita agar sesuai dengan situasi mereka terkini.
Ciri selanjutnya yaitu psikopat dikenal sebagai orang yang tidak memiliki hati nurani atau empati, sehingga mereka tidak akan merasa bersalah meski telah melakukan hal yang menyakiti atau merugikan orang lain.
Psikopat juga tidak memahami jika orang lain sedang takut, sedih, atau cemas. Mereka sama sekali tidak peduli dengan perasaan orang lain, meski orang tersebut sedang menderita. Mereka juga jarang menunjukkan emosi bahkan ke teman dekat atau anggota keluarganya sendiri.
Sebagian besar psikopat memiliki sifat narsistik tertentu, seperti penuh pesona, manipulatif, egois, terlalu percaya diri, merasa lebih baik dari orang lain, dan sombong. Namun yang harus kamu tahu, tidak semua orang narsistik adalah psikopat.
Psikopat tidak suka dengan adanya aturan, sehingga mereka sering kali melanggar, berselisih, atau terjerat masalah hukum. Karena bagi mereka, pikiran merekalah yang benar dan tidak akan merasa bersalah jika melakukan kesalahan.
Psikopat terkadang memiliki keinginan untuk kaya atau terkenal. Namun mereka tidak tahu bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut. Mereka hanya ingin mendapatkan apa yang mereka inginkan tanpa perlu berusaha.
Ciri psikopat selanjutnya yaitu sering kali tidak bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Mereka bahkan justru menyalahkan orang lain atas perbuatan yang dilakukan. Maka dari itu, mereka juga tidak dapat dipercaya apabila membuat janji serta melupakan kewajiban dan komitmen.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: