Kategori Berita
Media Network
Senin, 03 JANUARI 2022 • 18:41 WIB

Bukan Menyerang Paru-paru, Varian Omicron Justru Lebih Sering Serang Tenggorokan

Ilustrasi pasien Omicron. (freepik)

Varian Omicron yang memiliki mutasi paling banyak, memiliki gejala yang lebih ringan karena tidak menyerang paru-paru, tapi hanya menyerang tenggorokan.

Dilansir New York Times, studi pada tikus dan hamster menemukan bahwa Omicron menghasilkan infeksi yang tidak merusak paru-paru, dan sebaliknya sebagian besar menyerang hidung dan tenggorokan.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti mengatakan omicron menghasilkan beban virus yang lebih rendah, sehingga tidak terlalu merusak.

Baca juga: Berkeringat Berlebih Salah Satu Gejala Varian Omicron yang Muncul di Malam Hari

Data tersebut juga hampir sama dengan data yang dilaporkan Afrika Selatan, di mana negara itu memiliki sedikit rawat inap dan lebih sedikit kematian setelah Omicron diidentifikasi pada 24 November 2021.

Varian Omicron telah menyebar hampir ke seluruh dunia, termasuk pula di Indonesia.

Meski gejala yang dilaporkan ringan, seorang dokter di New York, Craig Spencer mengatakan bahwa gejala Omicron dikategorikan berdasarkan status vaksinasi.

Spencer mengatakan bahwa orang yang telah menerima vaksin mRNA dosis ketiga yakni Moderna dan Pfizer dan dosis kedua vaksin Johnson & Johnson akan mengalami gejala ringan saat terinfeksi varian Omicron.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Bukan Menyerang Paru-paru, Varian Omicron Justru Lebih Sering Serang Tenggorokan

Link berhasil disalin!