Kategori Berita
Media Network
Minggu, 12 JUNI 2022 • 15:45 WIB

Bertambah! Infeksi BA.4 dan BA.5 di Indonesia Jadi 8 Kasus, Semua Pasien Sudah Divaksinasi

Ilustrasi pasien COVID-19 (Unsplash/gorodenkoff)

Kasus infeksi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia bertambah menjadi delapan orang.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), hingga Minggu (12/6/2022) ada 6 pasien terinfeksi BA.5 dan dua lainnya terpapar BA.4.

Dari laporan Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, SpP(K), seluruh pasien sudah divaksinasi lengkap.

Bahkan ada yang menerima tiga dosis hingga empat dosis vaksin COVID-19.

Baca juga: Waspada, Meski Gejalanya Ringan, Epidemiolog Sebut BA.4 dan BA.5 Tak Bisa Disepelekan!

Untuk gejala, tujuh pasien mengalami gejala ringan. Sementara satu orang mengalami gejala sedang lantaran mengeluhkan sesak napas.

Erlina menyebut, pasien yang mengalami gejala COVID-19 sedang itu merupakan wanita berusia 20 tahun.

Hasil tes whole genome sequencing menunjukkan dia dinyatakan positif Omicron baru BA.5 pada 10 Juni 2022. Kasus ini merupakan penularan lokal yang berada di Jakarta.

Adapun yang bersangkutan sudah divaksinasi dua dosis Sinovac, tetapi belum divaksinasi booster. Terakhir menerima vaksinasi 7 Mei 2021 tahun lalu.

"Ini satu-satunya (pasien) yang gejalanya lebih berat. Ada batuk, sesak napas, sakit kepala, lemah, mual, muntah, nyeri abdomen," jelas Erlina dalam laporannya.

Erlina juga menjelaskan ada dua kemungkinan mengapa gejala tersebut bisa timbul. Pertama karena infeksi BA.5 yang lebih ganas dari varian sebelumnya atau kedua karena penyakit penyerta.

"Ada dua kemungkinan bahwa mungkin BA.5 ini replikasinya banyak di saluran napas bawah dibandingkan Omicron yang BA.1 dan BA.2, yang replikasinya di luar saluran napas, bisa jadi juga karena penyakit lain mungkin asma, karena ini perempuan masih muda," ungkapnya.

Adapun berikut laporan lengkap kasus varian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia:

  1. Kasus Omicron BA.4 (Laki-laki 27 tahun): tidak bergejala, sudah divaksin dua dosis Pfizer.
  2. Kasus Omicron BA.5 (Laki laki 45 tahun): tidak bergejala, sudah tiga kali vaksin J&J.
  3. Kasus Omicron BA.5 (Laki-laki 57 tahun): sakit tenggorokan, badan pegal, sudah empat kali vaksin Pfizer.
  4. Kasus Omicron BA.5 (Laki-laki 34 tahun): tidak bergejala, tiga kali vaksin (dua dosis astrazeneca dan 1 dosis J&J).
  5. Kasus transmisi lokal BA.5 (Perempuan 20 tahun): gejala sedang ada sesak napas, dua kali divaksinasi Sinovac, belum booster.
  6. Kasus transmisi lokal BA.5 (Perempuan 40 tahun): tidak ada gejala, sudah dua kali vaksin Sinovac, dan 1 vaksin AstraZeneca.
  7. Kasus transmisi lokal BA.5 (Laki-laki 22 tahun): gejala ringan, sudah dua kali vaksin Sinovac, belum dibooster.
  8. Kasus Omicron BA.4, PPLN dari Inggris (Laki-laki 30 tahun): gejala ringan, sudah dua kali vaksin Sinovac, satu kali vaksin Moderna.

 
 

Artikel Menarik Lainnya:

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Bertambah! Infeksi BA.4 dan BA.5 di Indonesia Jadi 8 Kasus, Semua Pasien Sudah Divaksinasi

Link berhasil disalin!