Kategori Berita
Media Network
Senin, 24 OKTOBER 2022 • 14:42 WIB

Apa Itu GERD? Inilah Penyebab, Gejala, dan Obat GERD di Apotek

Ilustrasi penderita GERD (freepik)

GERD atau asam lambung merupakan salah satu gangguan pencernaan yang paling sering ditemukan, baik pada pria maupun wanita.

Meski umum terjadi, penyakit GERD tidak boleh dianggap enteng, karena dapat menyebabkan komplikasi yang cukup serius.

Berbeda dengan maag, GERD menimbulkan gejala khas yaitu rasa panas atau terbakar yang menjalar ke dada.

Lalu, sebenarnya apa itu GERD? Apa pula penyebab, gejala, dan obat untuk menyembuhkan GERD? Simak rangkuman INDOZONE berikut ini!

Apa Itu GERD?

Penderita GERD (freepik/jcomp)

Gastroesophageal reflux disease atau GERD adalah kondisi naiknya asam lambung (refluks) ke kerongkongan (esofagus).

Hal ini disebabkan karena melemahnya otot sfingter esofagus yang bertugas menutup jalur masuk ke lambung.

Sehingga makanan dan cairan asam lambung yang harusnya dicerna, kembali mengalir ke kerongkongan.

Ketika sampai di kerongkongan, asam dari lambung tersebut menimbulkan sensasi panas atau terbakar pada dada.

Biasanya, penyakit GERD digolongkan ringan jika hanya terjadi sebanyak 2-3 kali dalam satu minggu.

Namun, jika penyakit ini kambuh hampir setiap minggu, maka kondisi GERD sudah termasuk berat.

Penyebab GERD

Penyakit GERD (freepik)

Penyebab GERD pada dasarnya adalah karena melemahnya katup sfingter, sehingga asam pada lambung kembali naik ke kerongkongan.

Namun, ada sejumlah penyebab GERD yang dapat memperparah kondisi refluks gastroesofagus, antara lain:

  • Sering mengonsumsi makanan pedas, asam, dan berminyak
  • Gaya hidup tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, dan minum kopi
  • Makan tidak teratur dengan porsi yang besar
  • Kelebihan berat badan
  • Berbaring atau tidur setelah makan
  • Pertambahan usia
  • Konsumsi obat-obatan seperti aspirin
  • Penderita penyakit tertentu, misalnya asma, diabetes, dan sindrom hernia perut
  • Kehamilan

Gejala GERD

Gejala GERD (freepik/katemangostar)

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit GERD, sebenarnya berbeda dengan gejala gangguan pencernaan lainnya seperti maag.

Sebab, pada penyakit GERD, asam lambung telah naik ke kerongkongan, sehingga menimbulkan sensasi terbakar di area dada (heartburn).

Sementara itu, produksi asam lambung pada penyakit maag lebih menyebabkan kerusakan pada dinding lambung.

Mengutip dari Healthline, berikut ini beberapa gejala GERD yang paling banyak ditemukan pada penderita refluks gastroesofagus:

  • Nyeri di dada atau bagian ulu hati (heartburn)
  • Makanan terasa naik dari dalam perut ke mulut
  • Kesulitan menelan karena merasa ada makanan yang mengganjal
  • Tenggorokan perih
  • Perut menjadi kembung
  • Adanya bau tidak sedap pada napas
  • Suara mendadak serak atau parau
  • Bagian belakang mulut terasa asam dan pahit
  • Lebih banyak mengeluarkan sendawa
  • Batuk dan sesak napas
  • Rasa mual hingga muntah
  • Gigi mengalami kerusakan akibat asam lambung

Obat GERD

Obat GERD (freepik/jcomp)

Untuk mengatasi kenaikan asam lambung, ada beberapa obat GERD yang terbukti ampuh meredakan gejala GERD.

Obat untuk asam lambung ini bisa dibeli secara bebas di apotek, tetapi pastikan penggunaannya sesuai dengan petunjuk.

1. Antasida

Obat yang mengandung antasida memiliki kemampuan untuk mengeluarkan gas berlebih dan menetralkan asam lambung, sehingga nyeri ulu hati berkurang.

Adapun beberapa merek obat yang mengandung antasida di apotek atau minimarket terdekat yaitu Mylanta, Rolaids, Tums, Malox, Gaviscon, dan Gelusil.

2. Proton pump inhibitors (PPI)

PPI merupakan obat GERD yang bekerja dengan cara menghambat produksi asam lambung sekaligus menyembuhkan kerongkongan.

Proton pump inhibitors (PPI) atau obat penghambat pompa proton bisa ditemukan dalam merek Lansoprazole, Omeprazole, Pantoprazole, dan Esomeprazole.

3. Penghambat reseptor H2

Penghambat reseptor H2 (H-2 receptor blockers) adalah obat yang menghambat produksi histamin yang menyebabkan kenaikan asam lambung.

Obat ini tidak memberikan hasil secepat antasida, namun khasiatnya dapat bertahan lama bahkan sampai 12 jam kemudian.

Beberapa merek seperti Ranitidine, Famotidine, dan Cimetidine merupakan obat penghambat reseptor H2 dengan dosis rendah yang bisa dibeli di apotek.


Itulah penjelasan mengenai apa itu GERD lengkap dengan penyebab, gejala, dan cara mengobatinya agar tidak kambuh kembali.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Apa Itu GERD? Inilah Penyebab, Gejala, dan Obat GERD di Apotek

Link berhasil disalin!