Tiantian Kullander saat hadir di konferensi Token2049 tahun 2019 lalu. (YouTube/Token2049)
Kapan dan bagaimana cara seseorang meninggal dunia, kita tidak akan pernah tahu. Ada yang meninggal saat tidur, lagi di rumah sakit, sedang karaoke, di perjalanan, bahkan ketika salat.
Seperti yang dialami sultan kripto, Tiantian Kullander. Ia dikabarkan meninggal dunia saat tertidur pada 23 November 2022 lalu.
Ketika kariernya di dunia kripto tengah meranjak dan usia baru menginjak 30 tahun, ia harus meninggalkan kehidupan dunia. Namun, hingga saat ini, belum ada keterangan resmi yang menginformasikan penyebab pasti founder Amber Group itu meninggal.
Umumnya, seseorang yang meninggal saat tertidur, mengalami kondisi kegagalan sistem organ. Biasanya, seseorang akan mengalami gagal jantung atau gagal paru-paru.
Baca Juga: Sultan Kripto Tiantian Kullander Meninggal Disaat Karirnya Sedang Melejit
Hal itu, akan berdampak pada kegagalan pada organ tubuh lainnya dalam waktu cepat. Nah, ketika mengutip Verywell Health, ada beberapa penyakit yang bisa menjadi penyebab seseorang meninggal dunia dalam kondisi tertidur. Berikut ulasan singkatnya:
Gagal jantung merupakan kondisi ketika jantung berhenti berdetak. Saat seseorang mengalami hal ini, terjadi perubahan ritme jantung yang memicu serangan jantung mendadak, dan hilangnya fungsi jantung secara progresif.
Jika terlambat ditangani, kematian akan terjadi dalam hitungan menit. Dari semua kemungkinan penyebab kematian saat tidur, henti jantung menjadi kondisi yang paling umum terjadi.
Lain halnya dengan gagal jantung, serangan jantung adalah kondisi ketika pembuluh darah yang memasok otot jantung tersumbat, dan jaringan yang disuplai rusak atau mati.
Serangan jantung secara masif, dapat mengurangi aliran darah ke bagian otak yang mengontrol pernapasan, sehingga menyebabkan henti napas.
Baca Juga: Ivana, Mantan Istri Donald Trump Meninggal Akibat Henti Jantung, Ini Penyebab dan Cirinya
Kondisi ini bisa terjadi saat jantung kelebihan beban volume, sehingga kemampuan untuk mengedarkan darah dapat terhenti sama sekali. Gagal jantung kongestif juga memicu terjadinya gagal jantung dan serangan jantung.
Kondisi lainnya yang bisa membuat seseorang meninggal saat tidur yakni henti pernapasan. Kondisi ini terjadi saat paru-paru tidak berfungsi dengan baik.
Selain itu, kadar oksigen di paru-paru rendah, sementara karbon dioksida naik. Hal ini akan menyebabkan perubahan berbahaya terhadap asam basa tubuh.
Ketika ketidakseimbangan tersebut cukup kritis, henti napas bisa terjadi. Hal itulah yang dapat menyebabkan tekanan berlebihan pada jantung, hingga menyebabkan gagal jantung secara progresif.
Baca Juga: 3 Penyebab Henti Jantung pada Orang Muda yang Harus Diwaspadai
Pada beberapa kasus, kematian nokturnal bisa disebabkan oleh racun. Misalnya, keracunan karbon monoksida akibat ventilasi yang salah, hingga menyebabkan kematian akibat sesak napas.
Selain itu, pengaruh obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati nyeri dan insomnia dapat meningkatkan risiko kematian dengan menekan bagian otak yang mengatur pernapasan.
Kondisi ini biasa terjadi ketika obat overdosis atau dikombinasikan dengan antidepresan lain, termasuk alkohol. Sehingga seseorang bisa meninggal saat tidur.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: