Ilustrasi hasil tes COVID-19 varian Omicron. (Freepik)
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menemukan 40 kasus Omicron subvarian BN.1 di Jakarta. Diantara keseluruhan kasus, sebanyak 24 pasien berdomisili di DKI Jakarta.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta dr Ngabila Salama mengatakan, subvarian Omicron BN.1 pertama kali terdeteksi di DKI Jakarta pada 10 Oktober 2022.
"Kondisi 24 pasien tersebut sebanyak 30 persen tanpa gejala dan 70 persen gejala ringan. Saat ini seluruh pasien telah melakukan isolasi mandiri di rumah dan sebagian besar sudah sembuh," katanya kepada Indozone, Minggu (11/12/2022).
Baca juga: Terungkap, Begini Kondisi 24 Pasien yang Terinfeksi Omicron BN.1 di DKI Jakarta
Berikut rincian kasus infeksi varian BN.1 di DKI Jakarta:
Sementara untuk status vaksinasi 24 pasien tersebut, dr Ngabila menyebutkan mayoritas belum mendapatkan vaksinasi booster.
"Dari kasus tersebut, sebanyak 6,56 persen pasien belum mendapatkan vaksinasi booster atau vaksin dosis ketiga," ungkapnya.
Baca juga: Omicron BN.1 Terdeteksi di 6 Provinsi, Epidemiolog: Jangan Sampai Picu Varian Super
Meski subvarian Omicron BN.1 sudah terdeteksi, perkembangan subvarian ini belum terlihat dominan. Menurut dr Ngabila, dalam seminggu terakhir berdasarkan data Whole Genome Sequencing (WGS) subvarian XBB dan BQ.1 masih mendominasi keseluruhan kasus di DKI Jakarta.
"Varian dominan di Jakarta seminggu terakhir tetap XBB sebesar 55 persen dan kedua BQ.1 sebesar 35 persen," imbuhnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: