Raffi Ahmad dan Nagita Slavina saat menjenguk Mami Popon (Instagram/raffinagita1717)
Keluarga Raffi Ahmad tengah berkabung atas kepergian sang nenek yang akrab disapa Mami Popon, pada Sabtu Sabtu (31/12/2022) sore sekitar pukul 16.01 WIB.
Sebelum meninggal dunia, Mami Popon diketahui sempat mengidap penyakit stroke. Hal itu disampaikan langsung oleh Raffi.
Baca juga: Innalillahi, Raffi Ahmad Berduka Mami Popon Meninggal Dunia
Stroke dapat terjadi secara tiba-tiba dan harus segera mendapatkan penanganan di rumah sakit. Sebab, penanganan stroke yang terlambat dapat menyebabkan kerusakan otak yang berkepanjangan, kecacatan jangka panjang, atau bahkan kematian.
"Stroke adalah gangguan pasokan darah di otak yang terjadi secara mendadak. Akibatnya sel-sel otak menjadi rusak karena tidak mendapat asupan makanan," kata dr Gigih Pramono, SpBS, team dokter Comprehensive Brain and Spine Center (CBSC) Surabaya dalam keterangannya, Senin (2/1/2022).
Selain memperhatikan faktor risiko, dr Gigih juga mengimbau agar masyarakat sadar akan gejala utama stroke.
Orang yang mengalami sakit stroke wajahnya mungkin layu separuh. Mereka mungkin tidak dapat tersenyum, atau mulut atau bahkan matanya terkulai.
Baca juga: Suasana Pemakaman Mami Popon, Raffi Ahmad Antar Sang Nenek Langsung ke Liang Lahat
Orang yang diduga terkena stroke merasakan lemah di satu sisi tubuhnya. Stroke dapat menyebabkan kelemahan atau mati rasa pada salah satu lengan.
Ucapan dari orang yang mengalami sakit ini terdengar tidak jelas atau kacau. Orang tersebut juga mungkin tidak dapat berbicara sama sekali meski tampak terjaga.
Tidak hanya itu, orang yang mengidap sakit ini juga kesulitan untuk memahami apa yang orang lain katakan.
Sementara itu, untuk gejala penyerta stroke lainnya yaitu mual atau muntah, pusing, pingsan dan gangguan keseimbangan.
"Apabila memiliki gejala tersebut harus langsung membawa pemberita ke rumah sakit yang memiliki fasilitas stroke. Karena menit2 awal penderita stroke dapat menentukan kondisi penderita selanjutnya terutama 3 jam awal," jelas dr Gigih.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: