Ilustrasi Omicron XBB.1.5. (Freepik/kjpargeter)
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) menyebut, subvarian baru Omicron XBB.1.5 menyebar dengan cepat di Amerika Serikat (AS).
CDC mengungkap, subvarian ini menyumbang hampir 30 persen dari jumlah kasus COVID-19 di AS pada pekan awal 2023.
Baca juga: Waspada! WHO Sebut Subvarian Omicron XBB.1.5 Paling Menular
Data dari CDC menyebut, Omicron XBB.1.5 diperkirakan mencakup lebih dari 70 persen total kasus penyakit virus itu di beberapa wilayah barat laut AS.
XBB.1.5 mencakup 27,6 persen dari total kasus pada pekan yang berakhir 7 Januari, naik dari 18,3 persen yang tercatat pada pekan sebelumnya, dan 11,5 persen pada dua pekan sebelumnya, menurut CDC AS.
Baca juga: Subvarian Omicron XBB.1.5 Paling Menular, Pakar: Bisa Menyebabkan Kerusakan Organ
Varian XBB telah membuat jumlah kasus di beberapa wilayah Asia meningkat, sehingga menimbulkan kekhawatiran terkait tingkat penularannya yang tinggi.
Sebelumnya, Epidemiolog dari Griffith University Australia dr Dicky Budiman mengatakan, Omicron XBB.1.5 mungkin tidak memicu terjadinya gejala berat, tetapi pasien yang sudah tertular subvarian ini berisiko mengalami long COVID.
"Yang menjadi catatan dan kewaspadaan ini adalah XBB.1.5 berpotensi menyebabkan lebih long COVID, kerusakan organ dalam jangka panjang, tidak sakit parah, tidak meninggal, tetapi dalam jangka menengah atau panjang jadi sakit-sakitan," jelas Dicky.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: