Ilustrasi orang terkena henti jantung (Freepik/jcomp)
Anak semata wayang Elvis Presley, Lisa Marie meninggal dunia di usia 54 tahun. Sebelum meninggal, Lisa sempat dilarikan ke rumah sakit karena koma yang disebabkan henti jantung.
Henti jantung adalah sebuah kondisi ketika organ vital tiba-tiba tidak bekerja dan berhenti memompa darah ke seluruh tubuh.
Akibat terburuk dari kondisi henti jantung dapat memuat penderitanya hilang kesadaran dan berhenti bernapas.
Baca juga: Musisi Lisa Marie, Anak Mendiang Elvis Presley Meninggal Dunia, Ini Penyebabnya
Lantas, apa sih penyebab dan bagaimana cara mengobati henti jantung? Langsung aja yuk simak informasi yang telah Indozone rangkum berikut.
Ada sejumlah kondisi yang dapat menyebabkan henti jantung, seperti:
Penyakit ini menjadi salah satu penyebab terjadinya henti jantung. Kondisi ini bisa membuat arteri tersumbat oleh kolesterol dan endapan lainnya, sehingga mengurangi aliran darah ke jantung.
Tidak mengenal usia, henti jantung bisa terjadi karena penyakit jantung bawaan. Tidak menutup kemungkinan orang yang telah menjalani operasi korektif bisa mengalami henti jantung.
Serangan jantung bisa menimbulkan jaringan parut di bagian jantung, yang akhirnya membuat gangguan pada irama jantung.
Kondisi lain yang bisa menyebabkan henti jantung ialah pembengkakan. Jantung yang bengkak dapat terjadi ketika dinding otot jantung meregang dan membesar atau menebal. Keadaan ini dapat mengganggu irama jantung.
Dikutip dari Mayoclinic, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan saat seseorang mengalami henti jantung:
Baca juga: Musisi Lisa Marie, Anak Mendiang Elvis Presley Meninggal Dunia, Ini Penyebabnya
CPR adalah tindakan yang sangat penting dilakukan saat seseorang mengalami henti jantung. Dengan mempertahankan aliran darah ke organ vital, CPR bisa mengatasi kondisi ini untuk sementara waktu, sebelum penderita mendapatkan penanganan medis lanjutan.
Prosedur yang satu ini menggunakan setrum listrik yang dialirkan ke jantung. Tindakan medis ini dapat menghentikan ritme jantung yang tidak beraturan sementara. Dengan menggunakan prosedur ini, jantung akan kembali berdetak dengan ritme normal.
Ketika sampai di ruang gawat darurat, staf medis akan berusaha menstabilkan kondisi penderita. Staf medis nantinya akan melakukan penanganan akan kemungkinan adanya serangan jantung, gagal jantung atau ketidakseimbangan elektrolit tubuh.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: