Ilustrasi anak jadi korban pelecehan seksual (freepik)
Beberapa waktu belakangan ini, kasus pelecehan seksual terhadap anak tengah marak terjadi.
Oleh sebab itu, penting bagi orangtua untuk memahami tanda-tanda yang bisa menjadi "alarm" dari tindakan pelecehan seksual.
Ketua Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Eva Devita, SpA(K) mengatakan, tanda yang mudah dikenali ketika anak menjadi korban pelecehan seksual yakni perubahan perilaku.
Baca juga: Anak-anak Korban Pelecehan Ibu Muda di Jambi Trauma Ketakutan, Cemas Gak Mau Keluar Rumah
Misalnya saja, anak menjadi cemas, mengalami depresi, tadinya ceria tetapi berubah, takut bertemu orang asing, bahkan menghindar dari pelaku.
"Selain itu, anak cenderung menarik diri. Pada anak yang sudah berusia remaja, kadang-kadang bisa menunjukkan perilaku percobaan bunuh diri, performa di sekolah menurun dan berkurangnya konsentrasi," jelas dr Eva dalam media briefing IDAI, Jumat (10/2/2023).
Adapun tanda lain yang muncul seperti:
Baca juga: Viral Rekaman Aksi Pelecehan Seksual di Dalam Gerbong KRL, Warganet Geram
Selain itu, anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual juga sering mengalami depresi, rasa bersalah pada diri sendiri, kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain, dan suka berganti pasangan ketika remaja.
"Mereka juga empat kali mengalami perilaku atau upaya bunuh diri, empat kali lebih besar melakukan hubungan seksual sebelum usia 15 tahun. Dampaknya saat anak mengalami kejadian, tetapi juga kedepannya anak alami permasalahan," ucap dr Eva.
Oleh sebab itu, dr Eva mengimbau para orangtua lebih waspada dan mulai memberikan edukasi seksual sejak dini sesuai dengan usia anak.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: