Lidah Mertua (Z Creator/Titi Romiyati)
Kualitas udara di Jakarta kembali masuk kategori 'tidak sehat', dengan peringkat sebagai salah satu kota paling berpolusi di Indonesia.
Hal ini terlihat dari indeks kualitas udara (air quality index/AQI) di Jakarta yang mencapai level 127 AQI US, seperti yang tertera di situs IQAir pada Rabu (7/6/2023) pukul 17.48 WIB.
Situs tersebut juga mencantumkan keterangan bahwa tingkat polusi udara tersebut tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Dalam menghadapi kualitas udara yang buruk, kita dapat memanfaatkan tanaman untuk membantu meningkatkan kualitas udara.
Salah satu tanaman yang dapat digunakan adalah lidah mertua (Sansevieria).
Tanaman ini memiliki berbagai jenis, ada yang tumbuh secara memanjang ke atas dengan ukuran sekitar 50-75 cm, ada yang memiliki daun yang pendek, melingkar dengan panjang sekitar 8 cm serta lebar 3-6 cm.
Lidah mertua dengan daun panjang terbagi menjadi daun yang panjang, lebar, dan meruncing pada ujungnya, serta daun yang panjang, lurus, dan meruncing.
Manfaat pertama dari lidah mertua adalah kemampuannya dalam meningkatkan kualitas udara.
Tanaman lidah mertua direkomendasikan oleh NASA sebagai pemurni udara dan termasuk salah satu yang terbaik di antara jenis tumbuhan lainnya.
Lidah mertua mampu membersihkan udara dari zat beracun, terutama benzena, formaldehida, xilena, dan trikloroetilena.
Selain itu, tanaman ini juga menghasilkan kelembapan dan oksigen dalam jumlah tinggi, menjaga kebersihan dan kesegaran lingkungan.
Manfaat selanjutnya dari lidah mertua adalah kemampuannya dalam menyerap CO2 pada malam hari. Tanaman ini mengurangi kadar CO2 di malam hari melalui proses penyerapan.
Hal ini disebabkan oleh kemampuan metabolisme asam Crassulacean (CAM), yaitu jenis fotosintesis tertentu yang dilakukan oleh tanaman sukulen seperti Sansevieria yang toleran terhadap kekeringan.
Selain itu, lidah mertua juga terkenal karena kemampuannya dalam menghilangkan polutan udara berbahaya.
Meskipun kontribusinya kecil, artikel dari The University of Arizona menyebutkan bahwa tanaman ini dapat menyerap polutan penyebab kanker, seperti CO2, benzene, formaldehyde, xylene, dan toluene.
Dengan kemampuan menyerap dan menghilangkan racun berbahaya, lidah mertua dapat berperan sebagai pertahanan efektif terhadap alergi udara.
Lidah mertua juga dikenal sebagai simbol kebaikan. Diyakini bahwa tanaman ini pertama kali dibudidayakan di Tiongkok dan sangat dihargai karena simbolismenya.
Para pemelihara lidah mertua diyakini akan diberikan delapan kebaikan, seperti umur panjang, kemakmuran, kecerdasan, keindahan, seni, kesehatan, dan kekuatan.
Selain manfaat kesehatan dan lingkungan yang ditawarkannya, lidah mertua juga menambah keindahan ruangan dengan bentuk daunnya yang unik dan variasi warnanya yang menarik.
Dalam konteks kualitas udara yang tidak sehat di Jakarta, menanam tanaman lidah mertua dapat menjadi langkah kecil yang dapat kita ambil untuk meningkatkan kualitas udara di sekitar kita.
Menanam tanaman ini di rumah, kantor, atau ruangan lainnya dapat membantu membersihkan udara dari polutan dan menciptakan lingkungan yang lebih segar dan sehat.
Artikel Menarik Lainnya:
Pasar Bunga Roermond, Tempat Terbaik Membeli Buket Bunga Segar di Belanda
Viral Rekaman Video Jakarta Tertutup Polusi di Pagi Hari, Parah Rumah Warga Gak Kelihatan
Kualitas Udara Buruk, Pastikan Keluarga Terlindungi dengan 3 Cara Ini
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: