Kategori Berita
Media Network
Rabu, 23 AGUSTUS 2023 • 20:20 WIB

Mom Wajib Waspada, Polusi Udara Bisa Sebabkan Anak Stunting

Tingkat polusi udara di Jakarta berada pada angka 154 yang menunjukkan bahwa kualitas udara di Ibu Kota termasuk kategori tidak sehat.

INDOZONE.ID - Polusi udara di Ibu Kota pada Rabu (23/8/2023) masih dalam kategori tidak sehat. Bahkan udara di DKI Jakarta diposisi terburuk keempat di dunia.

Udara yang tidak sehat tentu saja akan mengancam, khususnya anak-anak. Tidak hanya menyebabkan masalah pernapasan, polusi udara juga bisa menyebabkan stunting.

Stunting dikaitkan dengan buruknya perkembangan anak, rendahnya produktivitas dan pendapatan di masa dewasa, serta peningkatan risiko penyakit kronis di kemudian hari.

Dilansir The Lancet Global Health, polusi udara disebut sebagai penyebab utama stunting yang sering kali diabaikan.

Kondisi air, sanitasi, dan kebersihan yang buruk dianggap sebagai penyebab utama stunting, mulai dari diare yang berulang dan disfungsi enterik lingkungan.

Baca Juga: Polusi Udara di Jakarta Memburuk, Waspadai 10 Penyakit Ini Sebelum Terinfeksi

Namun, uji coba terkontrol acak besar baru-baru ini menemukan bahwa intervensi air, sanitasi, dan kebersihan gagal meningkatkan pertumbuhan linier anak.

Sementara hasil ini menimbulkan pertanyaan tentang keefektifan pendekatan air, sanitasi, dan kebersihan secara umum, mereka menyoroti perlunya pandangan yang lebih luas tentang faktor lingkungan yang mungkin memengaruhi pertumbuhan linier anak.

Demi menekan angka stunting, relawan Ganjar menggelar rumah gizi di Pandeglang.

Potensi hubungan antara polusi udara dan pertumbuhan linier anak mendapat sedikit perhatian, dibandingkan dengan efek air, sanitasi, dan kebersihan pada pertumbuhan linier anak.

Polusi udara terdiri dari polusi udara ambien (luar ruangan) dan rumah tangga (dalam ruangan). Sumber polusi udara ambien meliputi proses pertanian dan industri serta pembakaran bahan bakar kendaraan.

Polusi udara rumah tangga terkait terutama dengan memasak dengan bahan bakar biomassa padat (misalnya, kayu, arang, dan kotoran), yang digunakan oleh sekitar 3 miliar orang di seluruh dunia.

Baca Juga: Yuk! Cegah Dampak Buruk Polusi Udara Dimulai dari Diri Sendiri

Sampai saat ini, bukti adanya hubungan antara polusi udara dan pertumbuhan linear diperoleh dari studi retrospektif dan observasional.

Studi-studi ini terutama berfokus pada paparan prenatal terhadap polusi udara sekitar dan dampak buruk pada kelahiran seperti berat badan lahir rendah dan kelahiran prematur.

Di tahun 2017, tinjauan sistematis dan meta-analisis menunjukkan bahwa peningkatan paparan prenatal terhadap polusi udara sekitar, yang diukur sebagai partikel halus,sedikit meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.

Beberapa penelitian telah membahas hubungan antara polusi udara dan pertumbuhan pascakelahiran. Tinjauan sistematis dan meta-analisis terhadap polusi udara rumah tangga dan kelangsungan hidup anak mengidentifikasi empat penelitian yang melaporkan bahwa stunting merupakan dampaknya.

Itu artinya kita semua harus waspada dan tentunya mulai peduli dengan hal ini agar anak-anak kita lahir dengan sehat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: The Lancet Global Health

Tags
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Mom Wajib Waspada, Polusi Udara Bisa Sebabkan Anak Stunting

Link berhasil disalin!