Kategori Berita
Media Network
Kamis, 07 SEPTEMBER 2023 • 21:23 WIB

Bukan Cuma Polusi Udara, Rupanya Ini Penyebab Anak-anak Zaman Sekarang Alergi dan Asma

Ilustrasi anak alergi kulit.

INDOZONE.ID - Mungkin banyak yang tidak tahu, jika masalah alergi dan asma pada anak bukan hanya karena polusi udara yang buruk. Namun, apa yang dimakan si kecil, juga bisa  berpengaruh pada penyakit itu.

Dokter Spesialis Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH, menceritakan bagaimana pengalamannya setelah menjadi ibu dan dokter anak, menjadi lebih hati-hati. Ia pun kerap melihat komposisi pada kemasan yang akan diberikan ke anaknya.

Ia mengaku, dulunya kerap mengonsumsi biskuit rasa abon yang dirasa lebih sehat. Namun setelah dicek, cemilan yang ia akan bukan benar-benar berisi abon.

“Setelah jadi ibu-ibu, lebih lihat packaging  dari makanan. Ternyata, itu biskuit hanya rasa abon, dan abonnya bohongan, guys,” ucap dr. Mesty, dalam video yang diunggah ke akun Instagram miliknya, dikutip Indozone, Kamis (7/9/2023).

Baca Juga: Mau Cantik Malah Jadi Petaka, Cewek Ini Alergi Parah Usai Pakai Veneer hingga Muncul Ruam Merah Sebadan

Banyak Campuran pada Cemilan atau Minuman Kemasan

CEO aplikasi Tentang Anak ini melanjutkan, tidak hanya pada kemasan biskuit, ternyata susu hingga keju juga memiliki kandungan yang dinilai tidak sehat.

“Ternyata seringkali nemu produk yang belakangnya, kok banyakan bahan tambahannya dibandingkan susunya, atau kejunya,” kata dr. Mesty Ariotedjo dengan nada heran.

Dokter Spesialis Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH.

Ia pun akhirnya mencari tahu dengan melakukan riset dan baca terkait sejumlah kandungan pada kemasan. Ia sempat bertanya-tanya, kenapa akhir-akhir ini banyak orang tua yang konsultasi kepada dirinya, dengan keluhan anak alergi.

“Nah ini lagi-lagi ngomong, kenapa ya anak sekarang banyak alergi? Ternyata, studi menarik ini menunjukkan bahwa anak-anak yang lebih banyak mengonsumsi ultra-processed food (UPF) (mudah terserang alergi),” tuturnya.

“UPF adalah makanan yang mengandung lima atau lebih bahan pengawet, pewarna, penambah rasa, pemanis, dan cita rasa buatan,” sambungnya.

Baca Juga: Pakar Sarankan Terapi untuk Anak Berkebutuhan Khusus dengan Alergi

Kelima atau lebih bahan-bahan itu banyak dijumpai pada kemasan makanan atau minuman yang kerap dikonsumsi anak-anak. Bahkan, sebuah studi melakukan riset terhadap lebih dari 2.000 anak dan 4.000 dewasa.

“Ternyata, anak-anak yang mengonsumsi UPF lebih banyak, berisiko lebih tinggi mengalami asma dan eksim,” ucapnya.

Tidak hanya itu, dr. Mesty Ariotedjo menyatakan bahwa, risiko alergi pada anak saat ini meningkat dari 18 persen menjadi 28 persen. Sementara risiko asma meningkat lebih besar yakni 17 persen ke 33 persen.

“Kenapa? Hal ini diduga salah satu mekanismenya adalah, anak-anak yang memakan makanan kemasan, itu proteinnya rendah dimakanan kemasan itu. Sehingga, paparan terhadap alergen sebelumnya lebih kecil, sehingga pada akhirnya anak menjadi lebih rentan alergi,” katanya.

Dokter Spesialis Anak, dr. Mesty Ariotedjo, menjelaskan penyebab anak zaman sekarang alergi.

 

Meski begitu, dokter lulusan Universitas Indonesia ini tidak pernah melarang anak-anaknya untuk mengonsumsi makanan atau minuman kemasan. Namun, ia memberikan batasan dan pengetahuan soal mana makanan yang sehat untuk dikonsumsi.

“Lalu, sebisa mungkin memastikan cukup protein hewaninya. Apalagi di usia dini, anak-anak butuh protein hewani yang cukup, untuk mendukung pertumbuhan mereka,” ujarnya.

Baca Juga: 5 Jenis Obat Alergi Makanan, Pil hingga Suntikan

Konsumsi Gula Berlebih

Ibu dua anak ini mengatakan, tidak hanya keseringan makan atau minuman kemasan, banyak mengonsumsi yang mengandung gula juga berisiko alergi pada anak.

“Ternyata studi terbaru 2023 menunjukkan bawah, anak atau ibu hamil yang mengonsumsi gula atau minuman manis berlebih risiko alerginya jauh lebih tinggi,” tuturnya.

Selain itu, ibu yang suka makan atau minum manis bisa meningkatkan kecenderungan anaknya juga ikut suka makanan yang manis-manis. Hal itu tentu saja sangat tidak baik bagi kesehatan si kecil.

“Dan studi ini menunjukkan, anak yang minum manis lebih dari 5 kali per minggu, risiko alerginya meningkat 2,5 kali, dibandingkan anak yang konsumsinya kurang dari tiga kali per bulan,” ucapnya.

Baca Juga: Orangtua Wajib Tahu! Alergi pada Anak Bisa Mereda Seiring Bertambahnya Usia

dr. Mesty menjelaskan, gula yang dikonsumsi secara berlebihan, dapat mengganggu sistem imun anak melalui, advanced glycation end products atau AGE yang memicu alergi.

“Hal ini berisiko meningkatkan penyakit alergi seperti eksim/dermatitis atopik, rinitis alergi, bahkan asma,” ujarnya.

Kemudian, mengonsumsi gula berlebih juga bisa memicu risiko diare pada anak. Sebab, gula berlebih bisa menganggu keseimbangan bakteri di usus.

“Jadi untuk anak yang suka alergi, cek lagi deh, apakah konsumsi gulanya berlebihan atau tidak. Misalnya dari susu yang berasa atau makanan olahan. Pastikan anak di bawah dua tahun tidak mengonsumsi gula tambahan, dan bagi anak serta dewasa pastikan dibatasi kurang dari 25gram gula per hari,” tandasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Instagram/mestyariotedjo

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Bukan Cuma Polusi Udara, Rupanya Ini Penyebab Anak-anak Zaman Sekarang Alergi dan Asma

Link berhasil disalin!