Ilustrasi obat alergi makanan. (Freepik)
Enggak semua orang diberi kenikmatan untuk bisa mencicipi berbagai jenis makanan. Sebab, ada beberapa orang yang memiliki alergi makanan jenis tertentu.
Beragam reaksi pada tubuh seseorang yang alergi makanan pun akan berbeda-beda. Mulai dari masalah pencernaan, gatal-gatal, hingga gangguan pernapasan.
Sebenarnya, hampir semua makanan dapat menyebabkan reaksi alergi. Namun, menurut American Academy of Allergy, Asthma, & Immunology, ada beberapa makanan yang paling sering menyebabkan reaksi alergi:
Baca Juga: Obat Alergi Gatal dari Bahan Alami yang Terbukti Ampuh
Buat kamu yang punya alergi pada makanan tertentu, kamu bisa mengatasi salah satunya dengan meminum obat alergi makanan. Obatnya pun sebenarnya sama dengan obat alergi pada umumnya.
Mengonsumsi obat alergi segera setelah reaksi muncul, bisa membantu meredakannya dengan cepat pula. Berikut ini, adalah obat untuk mengatasi alergi makanan yang bisa kamu konsumsi dikutip dari beberapa sumber:
Antihistamin merupakan obat alergi makanan yang bisa selalu kamu bawa. Umumnya, antihistamin dapat membantu meringankan gejala reaksi alergi ringan atau sedang.
Cara kerjanya, dengan memblokir efek zat yang disebut histamin dalam tubuh.
Kamu bisa minum ibat ibi usai terpapar penyebab alergi untuk membantu meredakan gatal, bentol, kulit melepuh, serta gejala ringan lainnya.
Walaupun tidak dapat mengobati reaksi alergi parah, dosis antihistamin yang lebih tinggi dapat berfungsi untuk mengendalikan gejala alergi akut.
Beberapa jenis obat antihistamin untuk alergi makanan, bisa kamu beli dengan mudah, baik dengan resep ataupun secara bebas. Beberapa contoh obat antihistamin di apotek untuk mengatasi gejala alergi makanan, antara lain cinnarizine, diphenhydramine, promethazine, cetirizine, loratadine, fexofenadine.
Selain dalam bentuk obat minum, antihistamin juga tersedia dalam bentuk tablet, sirup, nasal spray, hingga obat tetes mata. Kamu bisa pilih yang sesuai dengan kondisi Anda.
Namun, beberapa obat antihistamin bisa menyebabkan kantuk. Kamu perlu berhati-hati sebelum minum obat, terlebih jika setelahnya kamu masih harus melakukan aktivitas yang membutuhkan fokus.
Baca Juga: Ketahui Apa Itu Alergi Makanan, Intoleransi Makanan dan Sensitif Terhadap Makanan
Umumnya, dekongestan digunakan sebagai obat pilek. Namun, ada pula obat dekongestan untuk membantu mengatasi gejala alergi makanan, seperti pilek atau hidung tersumbat.
Dekongestan bekerja mengempiskan pembengkakan di pembuluh darah hidung yang membuat saluran napas jadi tersumbat. Akan tetapi, dekongestan tidak direkomendasikan jika kamu punya riwayat tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau hipertiroidisme.
Obat alergi ini tersedia dalam bentuk pil, cairan, tetes, dan juga semprotan hidung. Beberapa jenis obat alergi berupa dekongestan, seperti desloratadine, loratadine, oxymetazoline, dan tetrahydrozoline.
Obat lainnya yang dapat meredakan alergi pada makanan yakni Kortikosteroid. Obat alergi jenis ini dapat meredakan gejala ringan hingga berat dengan cara menekan peradangan.
Beberapa obat alergi makanan dari golongan kortikosteroid, antara lain prednisolone dan methylprednisolone digunakan untuk mengobati gejala reaksi alergi yang cukup berat.
Selain obat minum, ada pula kortikosteroid berupa krim. Biasanya salep atau krim kortikosteroid ini berguna untuk meredakan reaksi alergi makanan yang menyerang kulit, seperti menyebabkan gatal, ruam, kemerahan, hingga bersisik.
Beberapa krim kortikosteroid tersedia bebas di apotek, tetapi ada baiknya konsultasikan dahulu dengan dokter. Sebab, penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang, meskipun dalam bentuk topikal (oles) tetap memiliki efek samping.
Beberapa obat alergi dalam bentuk krim kortikosteroid, antara lain betamethasone, desonide, hydrocortisone, mometasone, dan triamcinolone.
Baca Juga: 5 Cara Efektif Mengatasi Reaksi Alergi Makanan
Sel mast adalah sel darah putih di dalam sistem kekebalan tubuh yang bertugas merespons alergen sampai tubuh bereaksi.
Mast cell stabilizer adalah obat yang berfungsi menghentikan tubuh mengeluarkan histamin. Dokter umumnya baru akan meresepkan obat ini ketika obat alergi umum, seperti antihistamin, tidak bekerja dengan baik.
Obat mast cell stabilizer umumnya akan diresepkan dokter apabila mengalami gejala rhinitis (hidung tersumbat) dan konjungtivitis (mata merah gatal). Obat ini aman digunakan selama beberapa hari sampai gejala membaik, namun tidak disarankan dipakai dalam waktu terlalu lama.
Obat lain yang bisa digunakan untuk mengatasi reaksi alergi makanan adalah epinefrin atau adrenalin. Biasanya, epinefrin digunakan untuk mengatasi reaksi alergi makanan yang cukup parah, atau bahkan reaksi anafilaksis.
Bukan diminum, sebagian orang menggunakan autoinjector epinefrin. Ini adalah perangkat darurat yang di dalamnya terdapat satu dosis obat untuk menyuntikkannya ke area paha, agar obat bisa langsung bekerja.
Obat alergi makanan ini enggak hanya untuk meredakan gatal, tapi untuk mengatasi gejala darurat anafilaksis. Cara kerjanya adalah dengan melemaskan otot-otot saluran napas.
Apabila dokter sudah meresepkan autoinjector epinefrin, pastikan kamu atau orang terdekat mengetahui cara menggunakannya. Lalu, pastikan untuk menggantinya sebelum tanggal kedaluwarsa atau mungkin sudah tidak berfungsi dengan baik.
So, buat kamu yang merasa punya alergi makanan, bisa segara atasi dengan obat atau konsultasikan terlebih dahulu ke dokter, ya! Biar gejala alergi bisa segera ditangani secara tepat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: