Ilustrasi mi instan. (Freepik)
INDOZONE.ID - Mi instan adalah salah satu makanan cepat saji yang populer di berbagai belahan dunia karena praktis dan enak.
Namun, konsumsi mi instan secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Konsumsi berlebihan mi instan dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik dan diabetes.
Hal ini karena mi instan mengandung maida, tepung terigu olahan dengan kandungan gula yang tinggi, yang dapat mempengaruhi kadar gula darah.
Baca Juga: Ahli Gizi Pastikan Mi Instan di Indonesia Masih Aman Dikonsumsi
Bahan pengawet dan zat aditif dalam mi instan dapat membebani fungsi liver, berpotensi menyebabkan kerusakan pada organ tersebut.
Mi instan memiliki kalori dan lemak jenuh yang tinggi. Konsumsi berlebihan tanpa disertai aktivitas fisik yang cukup dapat meningkatkan risiko obesitas.
Zat pengawet seperti tertiary-butyl hydroquinone (TBHQ) dalam mi instan memerlukan waktu yang lebih lama untuk dicerna, yang dapat mengganggu proses pencernaan.
Baca Juga: Sering Makan Mi Instan saat Sahur karena Kepepet? Ini Kata Ahli Gizi
Konsumsi berlebihan garam dari mi instan dapat meningkatkan tekanan darah. Bagi ibu hamil, konsumsi mi instan berlebih juga berisiko terhadap keguguran.
Kandungan MSG dan garam yang tinggi dalam mi instan dapat menyebabkan sakit kepala. Kandungan pengawet juga dapat memicu gangguan pada hati.
Terutama pada anak-anak, konsumsi berlebihan mi instan dapat menyebabkan malnutrisi karena kurangnya asupan nutrisi penting.
Untuk mengurangi risiko ini, disarankan untuk membatasi konsumsi mi instan dan mengkombinasikannya dengan makanan sehat lainnya seperti sayur dan buah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Hello Sehat