Ilustrasi telur. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Memberikan anak satu telur sehari, ternyata dapat membantu menurunkan angka stunting.
Termasuk pada ibu hamil, makan satu telur sehari bantu mencegah stunting pada 1.000 hari pertama kehidupan.
Memenuhi asupan nutrisi protein hewani menjadi kunci untuk mencegah anak stunting. Selain itu, masih banyak upaya lain yang bisa dilakukan orangtua terutama di masa kehamilan.
Berdasarkan data SKI 2023, 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting. Penyebab tingginya stunting sangat beragam, seperti rendahnya pemahaman, rendahnya pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin, karena kesadaran masyarakat dan terbatasnya akses ke fasilitas kesehatan.
Dokter Spesialis Anak, dr. Agnes Tri Harjaningrum, MsC, Sp.A mengatakan, stunting pada anak dapat dicegah sejak hamil, tepatnya di 1.000 hari pertama.
Baca Juga: Keren! Pelayanan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB
Di momen kehamilan, seorang ibu harus memperhatikan asupan nutrisi dan pemantauan pertumbuhan bayi.
"Jika sudah terlanjur stunting dan tidak diperbaiki di usia balita, dampaknya bisa berlanjut hingga dewasa,” ungkap dr Agnes dalam acara Kolaborasi Alfamart dan Sarihusada Melalui Program 'Bantuan Nutrisi Untuk Anak Bangsa' di Jakarta.
Upaya mencegah stunting. (Indozone)
Menurutnya, selain edukasi berkelanjutan mengenai dampak stunting, meningkatkan skrining secara berkala juga perlu dilakukan.
Salah satu yang utama, yaitu memperhatikan asupan nutrisi yang tepat, seperti mencukupi asupan nutrisi protein hewani harian anak agar terhindar dari stunting.
"Hal inilah yang perlu menjadi perhatian kita semua, tidak hanya bagi orangtua dan pemerintah, tetapi juga pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk melawan dan mencegah stunting yang dapat menghambat terwujudnya generasi emas Indonesia 2045," tambahnya.
Upaya pencegahan stunting yang sudah dilakukan cukup beragam. Contohnya program skrining gizi dan edukasi nutrisi, yang sangat membantu orangtua untuk mendeteksi risiko stunting dan anemia defisiensi besi.
Baca Juga: Cegah Stunting, Paket Makanan Bergizi Disebar Untuk Anak-anak dan Ibu Hamil di NTT
Dikatakan Corporate Communications Director Sarihusada Arif Mujahidin, dengan adanya program skrining status gizi anak, Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS) yang telah diinisiasi sejak 2023, diharapkan dapat membantu untuk melihat status gizi anak dan mendeteksi lebih dini risiko stunting. Sehingga penanganannya lebih efektif dan risikonya tidak fatal.
"Kami berharap dukungan ini akan membawa manfaat untuk pertumbuhan dan pemenuhan gizi anak Indonesia," tuturnya.
Senada, Corporate Communications General Manager Alfamart Rani Wijaya menambahkan, skrining stunting "Satu Telur Sehari", serta edukasi nutrisi juga telah dijalankan di 12 lokasi kota/kabupaten pada tahun 2024 lalu.
Dengan pemberian intervensi telur kepada anak-anak yang terindikasi stunting diharapkan dapat membantu meningkatkan gizi mereka.
"Skrining ini berhasil menjangkau lebih dari 10.000 ibu dan anak. Di tahun 2025, kami akan menjalankan program ini lebih masif lagi dengan 24 lokasi menjadi fokus utama dalam membantu menurunkan angka prevalensi pada anak," terangnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung