Kategori Berita
Media Network
Minggu, 26 JANUARI 2025 • 17:48 WIB

1 dari 5 Anak Indonesia Alami Stunting, Risikonya Pengaruhi IQ

 

Ilustrasi anak stunting

INDOZONE.ID - Mencegah stunting pada anak perlu dilakukan orangtua sejak masa kehamilan. Bahaya stunting tidak cuma tumbuh pendek, tapi mempengaruhi IQ atau pertumbuhan otak anak.

Dokter Spesialis Anak dr. Novitria Dwinanda, SpA(K) menyebut, masalah stunting atau malnutrisi terjadi di banyak negara. Sementara ada dua negara yang dominan, Afrika dan Asia Tenggara.

“Indonesia adalah juara kedua stunting, angka stunting tertinggi se-Asia. 1 dari 5 anak Indonesia mengalami stunting,” ujarnya dalam acara Press Conference “Kampanye Aksi “3 Langkah Maju” Dukung Generasi Maju Bebas Stunting di Jakarta.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh Anemia pada Remaja Perempuan, Kenali dan Cegah untuk Kurangi Resiko Stunting

Ilustrasi mencegan stunting pada anak. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq/Spt)

dr Novitria menjelaskan, stunting bukan cuma pendek namun disertai perlambatan pertumbuhan. Termasuk di dalam organ tubuh lainnya

“Yang paling ditakutkan yakni pertumbuhan otak lambat, kognitif sebagai target utama anak, bukan pendeknya yang ditakutkan karena orangtuanya pendek, tapi yang harus ditakutkan itu gmana kecerdasan IQ anak.”

“Anak stunting pengaruh ke IQ-nya, IQ bisa dinilai di atas usia sekolah, 5-6 tahun, tapi banyak orangtua tidak menyadari bahwa IQ sangat penting,” sambungnya.

Baca Juga: Cegah Stunting, Paket Makanan Bergizi Disebar Untuk Anak-anak dan Ibu Hamil di NTT

dr Novitria menyebut, faktor utama anak stunting ada dua. Yaitu asupan gizi yang. kurang dengan berbagai macam sebab,  baik karena pengetahuan orangtua, alergi sesuatu, penyakit tertentu atau ada masalah imunisasi tidak lancar.

CEO Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia Lee Meeng Thong mengatakan, pemantauan status gizi anak sangat diperlukan untuk mendukung tumbuh kembang optimal. Dalam penanganan stunting, skrining status gizi anak di 50 titik lokasi di Indonesia sudah dilakukan.

“Pada 2025 ini, kami memperluas akses kesehatan dan pemenuhan nutrisi bagi anak Indonesia, serta merupakan salah satu bentuk komitmen kami untuk terus mendorong pencegahan stunting di Indonesia,” terangnya.

Patut diketahui, data SSGI 2022 mencatat bahwa stunting angkanya turun dari 30,8 persen ke 21,6 persen. Intervensi dadi keluarga dan lingkungan terdekat anak, perlu dilakukan dengan pemberian nutrisi tepat, juga upaya-upaya lainnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

1 dari 5 Anak Indonesia Alami Stunting, Risikonya Pengaruhi IQ

Link berhasil disalin!