Ilustrasi menerapkan sleep training pada bayi.
INDOZONE - Bagi orang tua baru, salah satu tantangan terbesar dalam merawat bayi adalah memastikan mereka bisa tidur nyenyak. Kurang tidur tidak hanya berdampak pada bayi, tetapi juga pada kesehatan dan ketenangan orang tua.
Oleh karena itu, metode sleep training atau melatih bayi tidur secara mandiri, semakin banyak diterapkan untuk membantu anak istirahat lebih nyenyak.
Pendiri Sleep and the City, yang fokus pada program pelatihan tidur, Lauren Olson, mengatakan, berkat konsistensi dan kesabaran, seorang bayi bisa tidur selama 11 jam tanpa terbangun di malam hari, sebelum orang tua atau ibunya kembali bekerja setelah cuti melahirkan.
Namun, ia mengingatkan, setiap bayi berbeda, dan tidak semuanya akan langsung terbiasa dengan sleep training. Jika ingin mencoba melatih bayi tidur nyenyak, berikut lima tips yang bisa kamu terapkan, dikutip dari Healthline.
Baca Juga: Mengapa Bayi Mulai Sering Sakit Setelah 6 Bulan? Ini Penjelasan Dokter Anak
Pada enam minggu pertama, waktu menyusui bisa berlangsung antara 20 hingga 40 menit. Namun, banyak bayi yang tertidur dalam 10 menit pertama, karena merasa nyaman dalam dekapan orang tua.
Agar bayi lebih cepat bisa tidur nyenyak di malam hari, biasakan ia menyelesaikan sesi menyusu dengan penuh. Kebiasaan ini akan membantu bayi mengurangi kebutuhan menyusu di malam hari secara alami.
Jika bayi tertidur sebelum menyusu dengan cukup, coba bangunkan dengan lembut selama 10-15 menit, agar ia menyelesaikan sesi menyusu. Jika bayi tetap menolak, tidak masalah, tetapi usahakan agar hal ini tidak terjadi lebih dari tiga kali berturut-turut.
Bayi menyukai rutinitas, karena hal itu membantu mereka memahami kapan waktunya tidur. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan rutinitas tidur sejak dini, agar bayi terbiasa.
Rutinitas tidur siang biasanya berlangsung sekitar 5-10 menit dan bisa mencakup:
Sementara itu, rutinitas tidur malam, bisa lebih panjang, sekitar 60 menit, dengan tambahan:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthline