Ilustrasi bayi makan mentimun atau timun.
INDOZONE.ID - Memperkenalkan bayi pada makanan padat untuk MPASI, merupakan momen penting yang membuka dunia rasa, tekstur, dan aroma baru bagi si kecil.
Namun, penting untuk mengetahui makanan apa yang aman dikonsumsi bayi sesuai dengan usianya.
Umumnya, bayi mulai dapat makan makanan padat pada usia empat hingga enam bulan. Jika bayi lahir prematur, usia koreksi mungkin perlu disesuaikan.
Salah satu makanan yang dapat diperkenalkan pada bayi adalah mentimun atau timun. Dengan persiapan yang tepat sesuai usia dan kemampuan bayi, timun menjadi pilihan yang sehat dan menyegarkan.
Saat memperkenalkan makanan baru kepada bayi, lakukan secara bertahap dengan memperkenalkan satu jenis makanan baru setiap kali.
Ini untuk memastikan bayi tidak mengalami reaksi alergi, meskipun timun jarang menyebabkan alergi.
Baca Juga: 7 Manfaat Jus Seledri dan Timun yang Baik untuk Kesehatan
Secara botani, timun sebenarnya diklasifikasikan sebagai buah. Tersedia dalam berbagai ukuran dan warna, timun kecil biasanya digunakan untuk acar, sedangkan timun besar cocok untuk diiris.
Timun punya tekstur renyah dan rasa yang lembut. Satu cangkir irisan timun (dengan kulit) mengandung hanya 15 kalori, dan merupakan sumber vitamin K yang baik. Karena terdiri dari 95 persen air, timun juga membantu menjaga hidrasi bayi.
Untuk keamanan dan kesehatan, ikuti langkah berikut saat menyajikan timun kepada bayi:
Mentimun atau timun, bisa mulai dikenalkan pada bayi saat MPASI.
Sebelum memperkenalkan makanan padat seperti timun, pastikan bayi siap dengan memerhatikan tanda berikut:
Selain memperkenalkan timun saat MPASI, penting untuk memberikan variasi pada makanan si kecil. Tawarkan makanan baru, setidaknya dua kali seminggu untuk membiasakan bayi dengan rasa dan tekstur berbeda.
Melibatkan bayi dengan makanan yang sama seperti keluarga makan, juga bisa meningkatkan minatnya.
Sebelum bayi mencapai usia satu tahun, penting untuk memperkenalkan makanan yang sering menjadi penyebab alergi, seperti:
Perkenalkan satu jenis makanan baru pada satu waktu, untuk memantau reaksi alergi. Jika terjadi reaksi, catat gejalanya dan konsultasikan dengan dokter spesialis anak.
Memahami tahapan dan panduan pemberian makanan padat kepada bayi saat MPASI, membantu menciptakan pengalaman makan yang aman dan menyenangkan.
Dengan pendekatan yang tepat, bayi tidak hanya mendapatkan nutrisi yang cukup, tetapi juga mengenal dunia rasa yang baru dan menyenangkan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: WebMD