INDOZONE.ID - Sampah makanan masih banyak kita jumpai di banyak tempat. Bahkan mungkin kamu sendiri masih suka buang makanan karena merasa kenyang saat makan atau masaknya kebanyakan.
Tahu enggak ternyata Indonesia merupakan penyumbang sampah makanan terbesar kedua di Asia. Menurut laporan FAO (2023), lebih dari 1,3 miliar ton makanan terbuang setiap tahun secara global, setara dengan sepertiga produksi pangan dunia.
Catat nih, makanan yang membusuk di tempat pembuangan menghasilkan gas metana, gas rumah kaca yang lebih kuat daripada karbon dioksida. Selain itu, produksi makanan yang akhirnya dibuang juga menyumbang jejak karbon besar dari transportasi, pengolahan, hingga pendinginan.
Disebutkan Sekjen Indonesian Gastronomy Community (IGC) Dr Ray Wagiu Basrowi, sampah makanan masih banyak ditemui di rumah tangga atau di acara besar seperti hajatan atau pesta. Secara gak sadar, dengan banyak membuang makanan sama saja menyumbang polutan untuk lingkungan.
Baca juga: STOP! Jangan Minum Teh Bareng Makanan Ini, Bisa Bahaya Buat Pencernaan
“Sedih banget lihat di kawinan banyak sisa makanan yang ditaruh di cateringan di bawah meja, nah kenapa sisa makanan jadi polutan satu piring nasi yang kita buang 150 gram beracun dan jadi emisi gas, kenapa nasi putih jadi emisi gas karena ada karbon dan zat pati,” ujarnya dalam acara Komitmen Bersama Gerakan Mengurangi Limbah Makanan dalam Rangka Hari Gastronomi Berkelanjutan 2025 di Jakarta.
Ironis, Masih Banyak Orang Kelaparan
Padahal, kata Dr Ray, saat ini lebih dari 735 juta orang di dunia masih mengalami kelaparan kronis, bahkan di Indonesia kelaparan dan angka kurang gizi masih sangat tinggi. Adanya banyak sampah makanan jadi satu hal yang sangat ironis di kehidupan masyarakat.
“Makanan bukan hanya untuk dinikmati, tapi juga dihargai. Kontrol limbah makanan bukan soal mengurangi rasa, tapi menambah makna,” ungkap Dr. Ray.
Baca juga: STOP! Jangan Minum Teh Bareng Makanan Ini, Bisa Bahaya Buat Pencernaan
Cara Mengurangi Banyaknya Sampah Makanan
Unruk mengurangi banyaknya sampah makanan, Ketua Umum ICG Ria Musiawan mengajak masyarakat untuk mulai terbiasa mengontrol makanan. Baik kepada masyarakat dan pelaku industri kuliner.
“Mulai dari piring sendiri, ambil secukupnya, habiskan sepenuhnya. Ubah cara kita makan demi masa depan yang berkelanjutan. Selain itu, dukung restoran dan pelaku gastronomi yang berkomitmen pada zero food waste,” tutupnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung