INDOZONE.ID - Menurut sebuah studi, mengonsumsi makanan dari wadah plastik sekali pakai dapat meningkatkan risiko gagal jantung.
Para peneliti menduga bahwa penyebabnya adalah adanya perubahan mikroba usus yang menyebabkan peradangan dan merusak sistem peredaran darah.
Studi yang dilakukan oleh peneliti China juga menambahkan bukti mengenai risiko makanan dari wadah plastik, yang menghubungkannya dengan peningkatan risiko penyakit jantung karena bahan kimia yang terkandung dalam plastik tersebut.
Plastik dapat mengandung sekitar 20.000 jenis bahan kimia, dan banyak di antaranya, seperti BPA, ftalat, dan PFAS, yang menimbulkan risiko kesehatan.
Bahan-bahan kimia ini sering ditemukan dalam makanan dan kemasannya, serta dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, mulai dari kanker hingga gangguan reproduksi.
Baca Juga: Bahaya Penggunaan Plastik untuk Membungkus Gorengan: Kerugian bagi Kualitas Makanan dan Kesehatan
Para peneliti mencatat adanya hubungan antara senyawa plastik umum dengan penyakit jantung, serta hubungan sebelumnya antara mikrobioma usus dan penyakit jantung.
Mereka mencoba mendidihkan wada plastik selama satu hingga lima belas menit, karena bahan kimia dalam plastik dapat terlepas jika dikenai panas atau suhu tinggi.
Studi ini menemukan sebanyak 4,2 juta partikel mikroplastik per cm² dapat terlepas dari wadah plastik yang dipanaskan menggunakan microwave.
Kemudian, para peneliti memberikan air yang berisi kontaminasi bahan kimia plastik kepada tikus selama beberapa bulan, lalu menganalisis mikrobioma usus dan metabolit dalam fesesnya. Hasilnya menunjukkan adanya peradangan.
“Hasil ini menunjukkan bahwa konsumsi zat yang terlarut dari plastik mengubah lingkungan usus, mempengaruhi komposisi mikrobiota usus, serta memodifikasi metabolit mikrobiota usus, terutama yang terkait dengan peradangan dan stres oksidatif,” tulis para penulis.
Baca Juga: Kata Pakar Kesehatan Global Soal Ranjang Pasien ODHIV yang Dilapisi Plastik: Berlebihan
Lalu, mereka memeriksa jaringan otot jantung tikus dan menemukan bahwa jaringan tersebut mengalami kerusakan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Guardian