INDOZONE.ID - Limbah sisa makanan ternyata jumlahnya melimpah di Indonesia. Masyarakat masih banyak yang belum tau caranya mengelola limbah makanan.
Limbah makanan dapat diolah menjadi pupuk. Bahkan pengelolaannya bisa dilakukan di rumah.
Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022, jumlah timbunan sampah di Indonesia telah mencapai angka 36,1 juta ton.
Diperkirakan 40.3% merupakan limbah sisa makanan yang belum dapat terkelola dengan baik. Persoalan sampah ini menjadi deretan panjang dan tantangan di Indonesia.
Baca Juga: Mengungkap Misteri Sungai Depok yang Tercemar oleh Limbah Berbentuk Busa: Ini Dampak dan Solusi
Direktur Hero Supermarket Hendy mengatakan, isu food waste jadi salah satu permasalahan yang harus ditanggulangi bersama. Jika tidak ditanggulangi, ada dampak negatif dari masalah ini.
"Proses pengelolaan limbah makanan perlu dilakukan. Limbah makanan dapat menghasilkan pupuk organik," ujarnya dalam acara Hero x FoodCycle Farm di Jakarta.
Sementara itu, Co-Founder FoodCycle Indonesia Herman Andryanto menanggapi, mengelola limbah makanan jadi menjadi pupuk jadi hal positif, daripada menimbun di tempat pembuangan akhir. Sayangnya masyarakat belum terbiasa dengan kebiasaan ini.
Baca Juga: Petani Jambu di Riau Berharap Relawan Ganjar Mampu Pecahkan Persoalan Pupuk
"Serta penerapan sistem pangan berkelanjutan yang tentunya sangat penting untuk keberlangsungan hidup kita semua," ucapnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Press Conference