INDOZONE.ID - Mengapa seorang anak bupati, yang hidupnya bisa diliputi kemewahan dan privilages, memilih untuk tetap setia pada panggilan tanah dan ternak?
Bagaimana perjalanan M. Ali Wafa dari ladang ke kursi DPRD Provinsi Jawa Tengah? Simak kisah inspiratifnya di sini.
Siapa M. Ali Wafa?
M. Ali Wafa, anak kedua dari Bupati Rembang, Abdul Hafiz, memperlihatkan bahwa ketika passion bertani dan berternak membara, tidak ada status sosial yang dapat menghalangi.
Meski dilahirkan dalam lingkungan elit, Wafa tidak segan turun tangan mengolah lahan, mencari pakan ternak, hingga membersihkan kandang.
Baca Juga: Viral Kisah Danny Lambo: Dari Miliarder Playboy, Kini Jadi Mualaf
Kisah Inspiratif Ali Wafa: Dari Sawah ke Kursi DPRD
M. Ali Wafa, warga Desa Pamotan, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, bukanlah sosok yang terpaku pada kenyamanan dan kemewahan. Setiap pagi, Wafa sibuk menggarap lahan persil Perhutani seluas 2 hektar di sebelah utara desanya. Lahan ini ia tanami dengan beragam jenis buah-buahan dan dijadikan kawasan budidaya ternak ayam.
Meski sudah berkecimpung di dunia politik sejak keluarganya, Wafa tetap memilih bertani dan merawat ternak sebagai hobi dan olahraga pribadinya. Namun, pada Pemilu 2024, nasib Wafa berubah. Dia dipastikan terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Partai Persatuan Pembangunan (P3), daerah pemilihan Rembang.
Meski awalnya tidak tertarik terjun ke dunia politik, dorongan dari keluarga dan partai akhirnya membawa Wafa ke panggung politik. Setelah dipersiapkan secara matang, Wafa akhirnya meraih suara sebanyak 78.000 dan mengamankan satu kursi di DPRD Provinsi Jawa Tengah.
Baca Juga: Ayah yang Memaafkan: Kisah Kebesaran Hati di Tengah Tragedi Pembunuhan
Pesan Bupati Rembang untuk Anaknya
Bupati Rembang, Abdul Hafiz, menekankan pentingnya memberikan manfaat kepada masyarakat dan tidak terjebak dalam anggapan menjadi kaya dari posisi politik. Ia pun menyarankan agar anak-anaknya memiliki pekerjaan sampingan untuk menghindari ketergantungan pada gaji sebagai anggota dewan.
Selain itu, Bupati juga memotivasi anak-anaknya untuk berkontribusi dalam regenerasi politik. Baginya, regenerasi politik akan mempercepat gerakan ke depan dalam melayani masyarakat.
Kisah M. Ali Wafa menunjukkan bahwa meski lahir dalam keluarga elit, tekad, dan semangat untuk melayani masyarakat tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan perjuangan dan dedikasinya, Wafa membuktikan bahwa panggilan untuk berbakti kepada masyarakat bisa diwujudkan dari berbagai jalur, termasuk dari sawah dan kandang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube @Musyafa Musa