Kamis, 16 MEI 2024 • 12:05 WIB

Studi Ungkap Hubungan Antara Uang Rp1,2 Miliar dan Kebahagiaan Seseorang

Author

Studi Ungkap Hubungan Antara Uang Rp1,2 Miliar dan Kebahagiaan Seseorang

INDOZONE.ID - Sebuah studi tahun 2020 mengungkapkan hubungan antara uang dan kebahagiaan, dengan menganalisis data dari Inggris dan beberapa negara lainnya. 

Penelitian ini memberikan wawasan menarik tentang seberapa besar pengaruh pendapatan terhadap kesejahteraan seseorang dan negara secara keseluruhan.

Baca Juga: Tak Kenal Gengsi, Pria Ini Justru Bahagia Melakukan Pekerjaan Jadi Tukang Sampah

Temuan Utama dari Studi

Penelitian yang memanfaatkan data dari laporan kesejahteraan pribadi Office for National Statistics (ONS) dan Happy Planet Index ini menemukan bahwa rata-rata gaji hampir Rp1,2 miliar per tahun diperlukan untuk mencapai kebahagiaan. 

Hal ini menunjukkan bahwa ada tingkat pendapatan tertentu yang secara signifikan berhubungan dengan tingkat kebahagiaan individu.

Baca Juga: Pria Harus Tau! Berikut 5 Cara Simpel Membuat Pasangan Wanita Bahagia

Pendapatan dan Tingkat Kebahagiaan

Salah satu temuan utama dari studi ini adalah bahwa negara-negara dengan tingkat kebahagiaan tertinggi memiliki pendapatan rata-rata yang tinggi. 

Sepuluh negara paling bahagia di dunia yang diidentifikasi oleh studi ini memiliki pendapatan rata-rata sekitar 64 ribu Poundsterling atau setara dengan Rp1,2 miliar per tahun.

Baca Juga: Semakin Banyak Menolong, Semakin Bahagia: Pelajaran dari Ibnu Taimiyyah

Negara-Negara Paling Bahagia

1. Luksemburg: Menempati posisi teratas dengan pendapatan rata-rata Rp1,7 miliar per tahun, Luksemburg dianggap sebagai negara paling bahagia di dunia. Tingkat pendapatan yang tinggi ini sejalan dengan kesejahteraan warga negara yang tinggi.

2. Irlandia: Irlandia berada di posisi kedua dengan pendapatan rata-rata Rp1,1 miliar per tahun. Pendapatan yang signifikan ini membantu menciptakan lingkungan yang mendukung kebahagiaan penduduknya.

3. Singapura: Negara ini menempati posisi ketiga dengan pendapatan rata-rata Rp900 juta per tahun. Meski lebih rendah dibandingkan Luksemburg dan Irlandia, pendapatan ini tetap cukup tinggi untuk mendukung tingkat kebahagiaan yang signifikan.

 Baca Juga: Warga Finlandia Jadi Orang Paling Bahagia di Dunia, Apa Rahasianya?

 

Korelasi Pendapatan dan Kebahagiaan

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa negara dengan tingkat kebahagiaan yang rendah cenderung memiliki pendapatan yang lebih rendah.

Hal ini menegaskan bahwa ada hubungan yang kuat antara pendapatan dan kebahagiaan, meskipun kebahagiaan tidak sepenuhnya bergantung pada faktor finansial saja.

Baca Juga: Daftar 10 Negara Paling Tak Bahagia di Dunia, Indonesia Kira-kira Masuk Gak Ya?

Analisis Data dari Inggris

Di Inggris, studi ini menemukan bahwa untuk mencapai kebahagiaan, seseorang membutuhkan pendapatan hampir Rp1,2 miliar per tahun.

Data ini memberikan gambaran tentang seberapa besar pengaruh faktor ekonomi terhadap kesejahteraan pribadi di salah satu negara maju di dunia.

Baca Juga: Rahasia Hidup Bahagia yang Jarang Diketahui, Sederhana Namun Sering Disepelekan

Laporan Kesejahteraan Pribadi

Laporan kesejahteraan pribadi dari Office for National Statistics (ONS) mengukur berbagai aspek kehidupan yang mempengaruhi kebahagiaan, termasuk kesehatan, pekerjaan, dan hubungan sosial.

Data ini digunakan untuk memahami bagaimana pendapatan berkontribusi pada kesejahteraan secara keseluruhan.

 Baca Juga: 5 Fakta Menarik Bhutan, Negara Paling Bahagia di Dunia yang Rakyatnya Dilarang Miskin

Happy Planet Index

Happy Planet Index adalah ukuran alternatif kesejahteraan yang mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan.

Indeks ini menunjukkan bahwa negara dengan kesejahteraan tinggi juga cenderung lebih berkelanjutan dan memiliki jejak ekologis yang lebih kecil.

Baca Juga: 7 Aturan yang Kamu Harus Tahu untuk Bisa Merasa Hidup Lebih Bahagia

Studi Ungkap Hubungan Antara Uang Rp1,2 Miliar dan Kebahagiaan Seseorang

Studi tahun 2020 ini memberikan bukti kuat bahwa pendapatan berperan penting dalam menentukan tingkat kebahagiaan individu dan negara.

Meskipun uang bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi kebahagiaan, pendapatan yang memadai memungkinkan akses ke berbagai kebutuhan dasar dan kenyamanan hidup yang mendukung kesejahteraan.

Penelitian ini juga menekankan pentingnya kebijakan ekonomi yang mendukung peningkatan pendapatan rata-rata warga negara untuk mencapai tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi.

Dengan memahami hubungan antara uang dan kebahagiaan, pemerintah dan pembuat kebijakan dapat lebih baik merancang program yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Studi ini membuka diskusi lebih lanjut tentang bagaimana faktor-faktor lain, seperti kesehatan mental, hubungan sosial, dan keberlanjutan lingkungan, juga berperan dalam menciptakan masyarakat yang bahagia dan sejahtera.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Office For National Statistics (ONS)