INDOZONE.ID - Belakangan ini pembicaraan mengenai Asian Value memang sedang banyak diangkat. Asia Value ini viral berkat Pandji Pragiwaksono, seorang komedian, yang mengangkat isilah ini dalam podcast Total Politik.
Pada podcast ini, Pandji bersama Budi Adiputro dan Arie Putra sedang membicarakan isu dinasti politik yang lagi viral. Di sana lah keluar istilah Asian Value yang menjadi viral saat ini.
Nah, kalau kamu mau kenal seperti apa istilah yang lagi viral ini, artikel ini jadi jawaban yang paling tepat.
Yuk kenali apa aja hal penting tentang istilah tersebut melalui artikel ini, agar kamu nggak bingung lagi dengan penggunaan istilah yang lagi viral ini.
Jadi Apa Itu Asian Value yang Lagi Ramai Diperbincangkan?
Jika diartikan secara langsung, Asian Value sendiri merupakan nilai-nilai orang Asia. Jadi, bisa dibilang istilah ini merujuk pada nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Asia pada umumnya. Awalnya konsep ini muncul di China lalu ke Jepang, Singapura, Malaysia, dan Indonesia.
Konsep satu ini menekankan pada ideologi politik yang banyak dianut masyarakat Asia. Ideologi politik ini pun mendeskripsikan berbagai elemen yang ada di masyarakat Asia, misalnya seperti sejarah dan budaya pada masyarakat Asia, khususnya Asia Tenggara dan Asia Timur.
Baca Juga: Kasus Viral Sekuriti Pukul Anjing Penjaga di Plaza Indoesia Berakhir Dipecat!
Umumnya nilai ala masyarakat Asia ini berpatok pada kolektivisme, kerja keras, disiplin, saling menghormati, hormat pada otoritas, dan keseimbangan antara individu dan masyarakat. Maka dari itu, nilai ini digunakan sebagai nilai kolektif untuk menjaga kelangsungan ekonomi dan sosial.
Nilai satu ini memang terlihat berbeda dengan nilai yang dianut masyarakat barat. Nilai masyarakat barat seperti Hak Asasi Manusia atau HAM, kapitalisme, serta demokrasi kurang bisa diterapkan oleh masyarakat Asia.
Namun, meski begitu, nilai positif seperti Human Right masih tetap diprioritaskan. Jadi, apa itu human right tersebut? Jadi human right ini adalah hormat pada nilai kemanusiaan. Asian Value dan Human Right sendiri bisa dibilang berjalan secara beriringan.
Apa Saja Asas dan Klaim Tentang Nilai-Nilai Asia?
Sama seperti konsep lainnya, konsep nilai Asia juga punya asas atau dasar dan klaim tersendiri. Tentu aja klaim dan asas ini berasal murni dari pemikiran masyarakat Asia.
Nah, untuk menyamakan nilai-nilai Asia ini, sudah dilakukan sebuah kongres tersendiri, sehingga diputuskan bahwa nilai Asia berpedoman pada empat asas.
Jadi, apa aja sih asas dari nilai-nilai Asia tersebut? Berikut ini berbagai aspek dan asas dari nilai Asia yang patut untuk kamu tau.
- HAM atau Hak Asasi Manusia itu bukanlah suatu hal yang universal. HAM atau Hak Asasi Manusia juga tak bisa diglobalisasikan.
- Masyarakat Asia bukanlah masyarakat yang berpusat pada individu, melainkan masyarakat yang berpusat pada keluarga.
- Masyarakat Asia adalah masyarakat yang meletakkan hak - hak sosial dan ekonomi lebih tinggi. Hak ini lebih tinggii dari hak - hak politik tiap individu.
- Hak setiap negara buat menentukan nasibnya sendiri. Hal ini tentunya juga mencakup yuridiksi pemerintah berkaitan dengan HAM atau Hak Asasi Manusia.
Apakah Negara Indonesia Juga Menganut Nilai-Nilai Asia?
Sebagai salah satu negara yang berada di Asia Tenggara, sudah jelas kebanyakan warga Indonesia menerima nilai Asia dengan baik. Bahkan nilai-nilai Asia ini sudah masuk di kehidupan masyarakat Indonesia sejak dulu.
Terkait podcast Total Politik, ‘dinasti politik’ yang jadi pembicaraan dalam podcast tersebut sudah sangat umum ada di Indonesia. Bahkan secara tidak langsung, masyarakat juga ikut menciptakan keberlangsungan dinasti ini.
Meski begitu, memang tak semua warga Indonesia setuju dengan konsep nilai Asia ini. Bahkan beberapa pemimpin bangsa ada yang tak setuju dengan nilai Asia ini.
Misalnya saja seperti di tahun 1993 saja. Ali Alatas yang saat itu merupakan Menteri Luar Negri juga tak setuju dengan nilai Asia ini.
Baca Juga: Kasus Viral Sekuriti Pukul Anjing Penjaga di Plaza Indoesia Berakhir Dipecat!
Ali berpendapat pengenalan HAM tidak seharusnya dilakukan dengan cara pendekatan individualis. Ia berkata bahwa pendekatan seperti ini bisa menimbulkan kekacauan, rasa anarki, hingga ketidaksatbilan pada negara ini.
Meski begitu, sampai sekarang nilai Asia banyak dianut masayarakat. Bahkan beberapa orang tak sadar bahwa perilaku mereka selama ini malah mendukung nilai Asia ini tumbuh subur.
Bagaimana dengan Negara Lain di Asia? Apa Semua Menganut Asian Value?
Hampir semua negara di Asia juga ikut mendukung tumbuhnya Asia Value. Khususnya negara-negara Asia Timur seperti China dan Jepang.
Di Singapura, pendekatan HAM diyakini sebagai imperialisme barat terselubung. Mereka bahkan berpendapat jika keberadaan dan kemajuan hak sipil bisa saja menghambat kemajuan negara.
Meski begitu, sama seperti Indonesia, beberapa pemimpin juga menolak menganut nilai ini. Bahkan beberapa cenderung tak setuju dengan nilai Asia yang banyak dianut ini.
Misalnya saja seperti Lee Teng Hui, mantan pemimpin negara Taiwan. Ia berkata bahwa demokrasi dan kebebasan jauh lebih penting dibandingkan semua anggota keluarga yang berpartisipasi dalam kepemimpinan politik.
Jadi, Apa Nilai Asia Masih Bagus dan Relevan Saat Ini?
Sampai sekarang efektivitas Asian value masih sangat tinggi dan relevan. Namun sedikit demi sedikit pengaruhnya mulai melemah karena generasi muda yang lebih banyak terpapar ide lain dari barat.
Jadi, itu tadi hal menarik seputar istilah yang lagi viral banget, Asian Value. Bagaimana menurut mu tentang nilai Asia satu ini? Apa menurut muada kaitannya dinasti politik di Indonesia dengan nilai Asia satu ini?
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Unja.ac.id