Kamis, 18 JULI 2024 • 10:22 WIB

Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa Dihapus, Ini Penjelasan Kemendikbudristek

Author

Ilustrasi Anak SMA.

INDOZONE.ID - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan bahwa jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di tingkat SMA akan dihapus mulai tahun ini. Hal ini langsung menuai pro-kontra masyarakat.

Kebijakan ini diambil untuk memberikan fleksibilitas lebih besar bagi siswa dalam memilih mata pelajaran sesuai minat dan bakat mereka, tanpa harus terikat pada satu jurusan tertentu.

Baca Juga: Peneliti Unila Apresiasi Kebijakan Pelayanan Kepemudaan Menpora Dito

"Peniadaan jurusan di SMA adalah bagian dari penerapan Kurikulum Merdeka yang telah berlangsung secara bertahap sejak tahun 2021. Dengan kebijakan ini, seorang siswa yang ingin melanjutkan studi ke bidang kedokteran bisa fokus pada mata pelajaran biologi dan kimia tanpa harus mengambil matematika tingkat lanjut. Pendekatan yang lebih spesifik dan mendalam ini sulit dilakukan jika siswa masih dibagi ke dalam jurusan IPA, IPS, dan Bahasa," kata Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek pada Rabu (17/7/2024).

Baca Juga: 10 Contoh Ice Breaking Seru untuk MPLS, Dijamin Bikin Kelas Makin Berwarna!

Dengan kebijakan baru ini, siswa kelas 11 dan 12 di SMA yang menggunakan Kurikulum Merdeka dapat memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, kemampuan, serta aspirasi studi lanjut atau karier mereka.

Anindito memberikan contoh bahwa seorang siswa yang ingin melanjutkan studi di bidang teknik dapat fokus pada matematika tingkat lanjut dan fisika, sementara siswa yang ingin menjadi dokter dapat memilih biologi dan kimia tanpa harus mengambil matematika tingkat lanjut.

Baca Juga: Viral Cowok Hoki Seumur Hidup, Dari Lahir di Pesawat Garuda Hingga Gratis Tiket Selamanya!

Ilustrasi belajar

"Dengan pendekatan ini, siswa dapat lebih fokus dalam membangun pengetahuan yang relevan dengan minat dan rencana studi lanjut mereka," ujar Anindito.

Ia juga menambahkan bahwa persiapan yang lebih terfokus dan mendalam ini sulit dilakukan jika siswa masih dikelompokkan dalam jurusan IPA, IPS, dan Bahasa.

Dalam sistem sebelumnya, banyak siswa memilih jurusan IPA bukan berdasarkan refleksi mendalam tentang bakat, minat, dan rencana karier mereka, tetapi karena jurusan IPA sering kali diberi privilese lebih dalam memilih program studi di perguruan tinggi.

Baca Juga: Maxwell Kembali ke Clash of Champions Ruangguru, Netizen: Plot Twist Banget!

"Dengan menghapus jurusan di SMA, Kurikulum Merdeka memungkinkan siswa untuk lebih leluasa mengeksplorasi minat dan bakat mereka, serta merenungkan aspirasi karier mereka. Ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk memilih mata pelajaran secara lebih fleksibel sesuai dengan rencana masa depan mereka," jelas Anindito.

Baca Juga: Tren Penjualan Stroller Hewan Peliharaan Melesat di Korea Selatan!

Ilustrasi belajar

Selain itu, penghapusan jurusan di SMA juga diharapkan menghapus diskriminasi terhadap siswa jurusan non-IPA dalam seleksi nasional mahasiswa baru.

Dengan Kurikulum Merdeka, semua siswa lulusan SMA dan SMK dapat melamar ke semua program studi melalui jalur tes, tanpa dibatasi oleh jurusan yang mereka pilih saat di SMA/SMK.

Baca Juga: Sejarah dan Profil UNDIP, Perjalanan Menjadi Kampus Terkemuka di Indonesia

Ilustrasi Anak SMA.

Kebijakan terkait penghapusan jurusan IPA IPS dan Bahasa ini diharapkan dapat mendorong siswa untuk lebih mendalami bidang yang benar-benar mereka minati dan memiliki bakat, serta mempersiapkan mereka secara lebih baik untuk studi lanjut dan karier di masa depan.

Hal ini sejalan dengan tujuan Kurikulum Merdeka yang ingin menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan fleksibel, menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi setiap individu.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Amatan