INDOZONE.ID - Viral di media sosial, kisah pilu Yasuo Takamatsu, seorang pria asal Jepang yang telah menyelam sebanyak 600 kali dalam 13 tahun, untuk mencari istrinya yang hilang.
Di pantai Onagawa, Prefektur Miyagi, Jepang, Takamatsu (67) menyelam bukan untuk mencari harta karun, tetapi untuk menemukan jenazah istrinya yang hilang saat tsunami pada Maret 2011.
Pada 11 Maret 2011, Yuko, istri Takamatsu, tersapu oleh gelombang tsunami saat berada di kantornya di 77 Bank cabang Onagawa.
Gempa berkekuatan 9,0 skala Richter yang memicu tsunami tersebut merenggut ribuan nyawa, termasuk Yuko.
Pesan terakhir yang diterima Takamatsu dari istrinya adalah, "Apakah kamu baik-baik saja? Saya ingin pulang."
Satu bulan setelah tsunami, ponsel Yuko ditemukan di tempat parkir dekat kantornya.
Takamatsu menemukan pesan yang belum terkirim dari Yuko yang berbunyi, "Tsunaminya sangat besar," ditulis pada pukul 15.25 waktu setempat.
Yuko termasuk salah satu dari 2.523 orang yang jasadnya tidak pernah ditemukan setelah gempa bumi besar di Jepang Timur pada 2011.
Meskipun operasi pencarian telah berlangsung selama 13 tahun, jenazah Yuko belum ditemukan. Prefektur Miyagi memiliki jumlah orang hilang terbesar dengan 1.213 orang.
Pada September 2013, Takamatsu mendapatkan lisensi menyelam dan mulai melakukan penyelaman rutin di perairan sekitar Onagawa.
Setiap pekan, ia menyelam bersama tim penyelam profesional dan relawan, menjelajahi reruntuhan di dasar laut.
Bagi Takamatsu, pencarian ini bukan hanya tentang menemukan jasad, tetapi juga untuk memberikan penghormatan dan membuktikan bahwa sang istri abadi dalam hatinya.
Ia merasa lebih dekat dengan Yuko setiap kali menyelam, seolah-olah dapat merasakan kehadirannya di antara gelombang laut yang tenang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The New York Times