INDOZONE.ID - Seorang pria berusia 19 tahun asal China, yang mengalami keterbasan mental ditipu untuk menjalani operasi pembesaran payudara oleh sebuah klinik kecantikan.
Klinik tersebut memanipulasi pria itu dengan menjelaskan bahwa operasi tersebut dapat meningkatkan pendapatannya melalui live streaming.
Ibu anak laki-laki itu, bermarga Lu, dari Wuhan, provinsi Hubei di China Tengah, mengungkapkan bahwa putranya menjalani operasi pada 28 Juli 2024 setelah mengikuti saran dari karyawan klinik kecantikan setempat.
"Ketika keluarga kami mendengar hal ini, kami benar-benar terkejut. Rasanya seperti langit runtuh. Dia baru berusia 19 tahun," kata ibu yang putus asa itu.
Baca Juga: Viral Tren Usap Pantat Domba di China, Dianggap Bisa Hilangkan Stres!
Ia mengklaim bahwa putranya sebenarnya mencari pekerjaan di klinik tersebut. Namun, seorang karyawan klinik memberi tahu putranya operasi implan payudara bisa menghasilkan pendapatan melalui live streaming.
Bukti Chat
Percakapan antara korban dan karyawan klinik mengungkapkan bahwa terungkap korban awalnya ingin melamar pekerjaan di klinik tersebut.
"Biaya makan dengan gaji bulanan sebesar 3.000 yuan (sekira Rp6,5 juta)," isi chat tersebut.
Baca Juga: Viral Sekolah Dasar di China Ajarkan Empati dengan Putar Video Anak-anak Palestina
Ketika ia bertanya tentang lowongan kerja untuk klinik tersebut, seorang karyawan justru menyarankan untuk operasi implan payudara.
“Anda dapat melakukan operasi payudara terlebih dahulu dan mulai bekerja setelah Anda pulih,” lanjut chat tersebut.
Sebenarnya korban sudah merasa khawatir, karena menurutnya operasi kecantikan biasanya dilakukan oleh wanita, dan dia juga tidak memiliki uang untuk bisa operasi.
Mereka lalu membujuknya untuk membiayai operasi tersebut secara mencicil, dan menyarankan agar ia dapat membayar kembali pinjaman tersebut dengan penghasilan yang didapatnya dari live streaming.
"Kami punya banyak live streamer yang menjalani operasi plastik di sini dan menghasilkan banyak uang. Beberapa platform memungkinkan penarikan dalam seminggu, dan yang lain bahkan memungkinkan penarikan harian," kata mereka.
Operasi Dilakukan
Akhirnya, pemuda itu mengambil pinjaman sebesar 30.000 yuan (setara 65 juta) dan pinjaman 7.000 yuan (sekitar Rp15 juta) yang akan dibayarnya selama dua tahun untuk membayar biaya operasi.
"Operasi itu membuat dada anak saya menjadi B-cup, dengan dua bekas luka panjang di bawahnya. Melihat bekas luka itu membuat hati saya hancur," kata ibunya.
Lu menjelaskan, implan payudara anaknya akhirnya dicabut setelah beberapa kali melakukan negosiasi dengan pihak klinik. Namun, hal itu membuat anaknya kembali mengalami trauma.
Baca Juga: Perusahaan China Beri Anggaran Dana 2,2 Miliar untuk Pegawai yang Berhasil Turun Berat Badan
Ia juga membagikan laporan medis yang menunjukkan bahwa putranya memiliki keterbasan mental, di mana anaknya memiliki kondisi mental seperti anak berusia lima tahun.
Selain itu, ia menderita depresi, kecemasan, dan gangguan tidur.
Cari Keadilan
Tak terima dengan perlakukan klinik terhadap anaknya, Lu meminta bantuan ke media.
Hu Junjie, seorang pengacara dari Firma Hukum Hubei Today, mengatakan bahwa klinik tersebut telah menyalahi aturan.
“Jika orang tersebut tidak memiliki kapasitas untuk melakukan perilaku sipil, wali, dalam hal ini orang tua, harus menandatangani prosedur (operasi) tersebut," katanya.
“Pertama, uangnya harus dikembalikan, dan kedua, jika ada kerugian, kompensasi harus diberikan,” tambahnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: South China Morning Post