INDOZONE.ID - Perubahan iklim menjadi isu global yang krusial. Akan tetapi, baru-baru ini, para ilmuwan mulai mengalihkan perhatian mereka pada fenomena cuaca yang terjadi di luar angkasa, terutama planet-planet tetangga.
Penelitian tentang cuaca di planet lain, seperti Mars, Jupiter, dan Venus, makin menarik minat para ahli, dengan pertanyaan utama, apakah fenomena alam di planet lain dapat berdampak pada Bumi?
Salah satu misteri besar yang dihadapi para ilmuwan, adalah badai dahsyat di Jupiter yang dikenal sebagai "Great Red Spot".
Badai ini telah berlangsung selama lebih dari 300 tahun. Ukuran badai itu cukup besar untuk menelan Bumi beberapa kali lipat.
Para peneliti mencoba memahami pola cuaca ekstrem ini, dengan harapan dapat mempelajari fenomena atmosfer yang memberi wawasan tentang perubahan iklim di bumi.
Baca Juga: Seberapa Penting Albedo Memengaruhi Bumi?
Selain Jupiter, Mars juga menawarkan banyak pelajaran berharga. Mars mengalami badai debu yang dapat menyelimuti seluruh planet dan bertahan selama berbulan-bulan.
Penelitian tentang badai debu di Mars membantu ilmuwan memahami bagaimana debu dan partikel atmosferik mempengaruhi iklim global serta energi matahari yang mencapai permukaan sebuah planet.
Sementara itu, Venus memiliki fenomena atmosfer yang luar biasa panas dan beracun. Atmosfer Venus yang penuh dengan gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, menjadikan planet ini sebagai studi penting dalam memahami efek dari gas rumah kaca tak terkendali.
Para ilmuwan menggunakan Venus sebagai contoh ekstrem dari apa yang bisa terjadi jika efek rumah kaca di Bumi terus memburuk.
Fenomena cuaca di planet-planet lain mungkin tidak memiliki dampak langsung terhadap Bumi. Akan tetapi, studi ini memberikan wawasan baru tentang perubahan iklim dan atmosfer yang dapat membantu kita memahami tantangan untuk planet kita.
Baca Juga: Wow! Masjid dan Gereja Ini Dibangun di Perut Bumi Kedalaman 1.700 Meter
Dengan terus mempelajari kondisi atmosferik di luar angkasa, kita dapat mengembangkan solusi yang lebih baik, untuk mengatasi tantangan iklim di Bumi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Guardian, NASA, Scientific American