INDOZONE.ID - Mahasiswa menjadi sebuah titel berharga yang tidak hanya membanggakan, tetapi juga menanggung tanggung jawab yang besar.
Ada tiga pilar yang harus dilakukan mahasiswa selama duduk di bangku perkuliahan. Pilar tersebut akrab dikenal dengan istilah Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.
Dalam praktiknya, pengamalan tiga pilar tersebut membutuhkan persiapan agar setiap langkah yang dilakukan dapat berdampak kepada lingkungan sekitar.
Bagaimana pun, setiap pergerakan mahasiswa perlu dampak yang menguntungkan bagi sekitarnya. Tiga hal ini wajib dilakukan mahasiswa sejak berstatus sebagai maba alias mahasiswa baru.
1. Bangun Kebiasaan Literasi
Literasi adalah kemampuan manusia dalam membaca dan mengolah informasi, serta mengkomunikasikan hasil bacaan tersebut.
Komunikasi berdasarkan bahan bacaan tersebut, dapat dituangkan melalui berbagai medium, entah melalui tulisan, entah melalui percakapan langsung.
Baca Juga: Pengertian dan Fungsi BEM Dalam Perkuliahan, Calon Maba Wajib Tahu!
Selama berkegiatan di kampus, keseharian civitas akademik akan diwarnai dengan kegiatan diskusi, baik di dalam kelas maupun di luar kelar, baik bersama dosen, maupun sesama mahasiswa lainnya.
Dalam kegiatan diskusi tersebut, modal utama yang diperlukan adalah kemampuan membaca dan mengkomunikasikan hasil bacaan tersebut kepada teman diskusi.
Melansir Jurnal Penelitian, Pendidikan, Psikologi, dan Kesehatan, kegiatan literasi ini penting, bukan hanya membuka wawasan, tetapi juga melatih individu untuk menyelesaikan masalah dan membentuk karakter yang kritis.
Oleh karenanya, selagi menjadi mahasiswa baru, kebiasaan membaca perlu dihidupkan. Tentunya, setiap program studi memiliki buku "babon" yang wajib dimiliki masing-masing mahasiswanya.
Namun demikian, ada beberapa buku ringan, tetapi penting, yang dapat dibaca oleh semua mahasiswa dari berbagai program studi, seperti novel Laut Bercerita, Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, atau Rumah Kaca.
2. Aktif Berjejaring/Berorganisasi
Sambil mengembangkan kegiatan literasi, diperlukan juga upaya untuk bergaul bersama mahasiswa lainnya.
Di kampus, terdapat banyak unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang dapat diikuti oleh setiap mahasiswa baru.
Mulailah berjejaring dengan mengikuti beberapa unit kegiatan tersebut, entah yang bergerak di bidang akademik, entah di bidang non-akademik.
Ambil contoh, masuk ke dalam pers mahasiswa. Kegiatan kesehariannya akan akrab dengan kegiatan literasi, dari mulai proses membaca, mendiskusikannya, menuangkannya dalam tulisan, hingga mempublikasikan tulisan tersebut.
Tidak hanya itu, biasanya pers mahasiswa juga sering melakukan liputan berita terkait isu yang ramai, baik di dalam kampus maupun di luar kampus.
Dengan aktif di pers mahasiswa, setiap anggotanya dapat melakukan literasi yang aktif sekaligus memiliki jaringan yang cukup luas.
3. Terbuka untuk Pengalaman Baru
Pada umumnya, mahasiswa berada pada rentang usia 18-22 tahun. Masa-masa ini menjadi momen yang penting untuk mendalami proses pencarian jati diri.
Menggali minat dan kesukaan penting dilakukan selama menyandang titel mahasiswa, sehingga setelah gelar sarjana tersemat di belakang nama, masing-masing insan muda telah mengetahui di mana passionnya.
Baca Juga: 8 Tips Bertahan di Tahun Pertama Kuliah: Mahasiswa Baru Kumpul!
Selama berkuliah, akan terdapat banyak kegiatan yang ditawarkan oleh universitas atau perusahaan lain yang bekerja sama dengan kampus, seperti seminar, atau lokakarya.
Kegiatan semacam ini tidak hanya akan memperkaya wawasan, tetapi juga membantu dalam pengembangan diri dan pembentukan karakter.
Dengan demikian, mahasiswa dapat memanfaatkan masa ini untuk tumbuh dan menemukan passion yang mungkin belum terungkap sebelumnya.
Kata "siswa", dengan penambahan “maha” di depannya, bukan lagi hanya kegiatan mengenakan seragam, berangkat pagi, lalu pulang petang.
Lebih dari itu, menjadi mahasiswa berarti mengemban tanggung jawab untuk memberi dampak berarti pada lingkungan sekitar. Hal terkecil yang dapat dilakukan adalah menyebarkan ilmu pengetahuan.
Dan modal untuk melakukan hal tersebut adalah dengan memperkaya literasi, memiliki relasi yang luas, dan memiliki pengalaman yang baik.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan