Senin, 28 OKTOBER 2024 • 10:05 WIB

Makna Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2024 dan Pandangan dalam Agama Buddha

Author

Ilustrasi Sumpah Pemuda dalam pandangan Agama Buddha. (kemenag.go.id)

INDOZONE.ID - Tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda yang merupakan momen penting bersejarah bagi bangsa Indonesia.

Sumpah Pemuda merupakan salah satu momen bersejarah yang memiliki peran krusial dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Ikrar ini lahir dari Kongres Pemuda Kedua yang berlangsung pada 27-28 Oktober 1928 di Batavia (sekarang Jakarta). Kongres tersebut menjadi ajang bagi pemuda-pemuda dari berbagai daerah untuk bersatu dalam semangat kebangsaan.

Baca Juga: 31 Caption untuk Hari Sumpah Pemuda 2023, Singkat dan Lucu!

Latar Belakang

Kongres Pemuda Kedua dihadiri oleh berbagai organisasi pemuda dari seluruh penjuru Indonesia, termasuk Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Jong Celebes, dan lainnya.

Organisasi-organisasi ini mewakili pemuda dari berbagai suku dan daerah yang beraneka ragam, tetapi dengan satu tujuan yang sama untuk memperkuat rasa persatuan dan memperjuangkan kemerdekaan bangsa.

Pada masa itu, Indonesia masih dijajah oleh Belanda, dan munculnya kesadaran nasional menjadi kunci penting dalam upaya melawan penjajahan.

Tujuan utama Kongres Pemuda Kedua adalah untuk menyatukan pemuda Indonesia dalam semangat nasionalisme, di mana mereka sepakat bahwa hanya melalui persatuan, perjuangan kemerdekaan dapat dicapai.

Isi sumpah pemuda, ikrar yang dihasilkan dalam kongres ini terdiri dari tiga hal utama:

  • Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
  • Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
  • Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Kongres Pemuda Kedua yang menghasilkan Sumpah Pemuda dilaksanakan di tiga lokasi berbeda, yaitu Gedung Katholieke Jongenlingen Bond, Oost Java Bioscoop, dan Indonesische Clubgebouw.

Dalam pertemuan ini, para peserta membahas berbagai isu penting, termasuk tentang pendidikan, kebangsaan, dan peran pemuda dalam memperjuangkan masa depan Indonesia.

Topik-topik tersebut menjadi fondasi utama dalam menyatukan visi kebangsaan pemuda dari berbagai latar belakang.

Sumpah Pemuda memiliki makna mendalam sebagai simbol persatuan Indonesia. Ikrar yang diucapkan pada akhir Kongres Pemuda ini menegaskan cita-cita bersama untuk membangun satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa, yaitu Indonesia.

Meskipun berasal dari beragam suku, agama, dan budaya, para pemuda kala itu sepakat bahwa keberagaman tersebut dapat disatukan dalam semangat nasionalisme.

Tentunya, terdapat berbagai aspek menarik lainnya yang dapat digali dari Sumpah Pemuda, antara lain:

1. Keterlibatan Perempuan dalam Pergerakan Sumpah Pemuda: Meskipun mayoritas peserta kongres adalah laki-laki, perempuan juga memainkan peran penting dalam gerakan pemuda saat itu.

Contohnya, Maria Ulfah Santoso, seorang aktivis perempuan, turut memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan, menunjukkan bahwa kaum perempuan memiliki kontribusi yang signifikan dalam upaya kemerdekaan.

2. Dampak pada Budaya dan Seni: Sumpah Pemuda turut memengaruhi perkembangan budaya dan seni di Indonesia.

Lagu kebangsaan "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman pertama kali diperkenalkan pada kongres ini, dan sejak itu, lagu ini menjadi lambang semangat nasionalisme.

3. Pentingnya Pendidikan dan Literasi: Kongres Pemuda Kedua menyoroti peran pendidikan dan literasi sebagai alat untuk mencapai kemerdekaan. Berbagai organisasi pemuda kemudian mulai fokus pada peningkatan pendidikan dan literasi di masyarakat demi kemajuan bangsa.

4. Pengaruh Global: Gerakan pemuda Indonesia melalui Sumpah Pemuda juga mendapatkan perhatian di tingkat internasional.

Semangat pemuda Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan menginspirasi gerakan kemerdekaan di negara-negara lain yang sedang melawan penjajahan.

5. Penerapan Nilai-Nilai Sumpah Pemuda: Nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda, seperti persatuan, solidaritas, dan cinta tanah air, terus diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Misalnya, dalam sistem pendidikan, nilai-nilai ini diajarkan untuk membentuk generasi muda yang mencintai tanah air dan menghargai keberagaman.

Makna Sumpah Pemuda dalam Perspektif Ajaran Buddha: Mengupayakan Persatuan dan Keselarasan

Agama Buddha (freepik.com)

Sumpah Pemuda mengandung nilai-nilai persatuan dan kebersamaan yang tetap relevan hingga saat ini.

Jika dilihat dari sudut pandang ajaran Buddha, Sumpah Pemuda dapat dianggap sebagai bentuk komitmen yang mendalam untuk mencapai persatuan dan kesatuan, sesuai dengan ajaran Buddha tentang hidup harmonis dan kebersamaan.

Berikut adalah beberapa nilai yang dapat dikaitkan:

1. Kebersamaan dan Persatuan: Dalam ajaran Buddha, pentingnya kebersamaan dan persatuan sangat ditekankan untuk mencapai tujuan bersama.

Semangat Sumpah Pemuda yang berfokus pada persatuan bangsa, tanah air, dan bahasa mencerminkan nilai-nilai ini, mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama memperjuangkan cita-cita bangsa.

Baca Juga: Contoh Pidato Sumpah Pemuda 2023 dengan Tema Bersama Majukan Indonesia

2. Kebijaksanaan dan Kebenaran: Ajaran Buddha menjunjung tinggi kebijaksanaan dan kebenaran sebagai dasar hidup.

Sumpah Pemuda, yang diucapkan dengan tekad tulus untuk mencapai kemerdekaan dan persatuan, adalah cerminan komitmen terhadap kebenaran dan kebijaksanaan demi masa depan bangsa.

3. Keselarasan dalam Keberagaman: Buddha mengajarkan pentingnya hidup harmonis dalam keberagaman dan menghindari perpecahan.

Sumpah Pemuda yang mengakui dan menghargai keberagaman suku, agama, dan budaya di Indonesia menyerukan seluruh pemuda untuk hidup bersatu dalam keberagaman, menciptakan harmoni di tengah perbedaan.

4. Dharma dan Tanggung Jawab Sosial: Dalam agama Buddha, menjalankan Dharma (jalan kebenaran) dan memiliki tanggung jawab sosial adalah hal mendasar.

Sumpah Pemuda mengingatkan pemuda Indonesia akan tanggung jawab mereka terhadap masa depan bangsa, sebuah ajakan untuk berbakti dan berkontribusi yang sejalan dengan prinsip-prinsip Dharma.

Dengan demikian, nilai-nilai dalam Sumpah Pemuda tidak hanya beresonansi dalam ranah nasionalisme tetapi juga selaras dengan prinsip-prinsip agama Buddha, yang mengajak setiap individu untuk berkontribusi dalam harmoni dan tanggung jawab bagi masyarakat luas.

Penulis: Nadya Mayangsari

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Kemenag.go.id