Minggu, 10 NOVEMBER 2024 • 16:06 WIB

Pattassi, Tukang Ojek Gabah yang Raup Cuan di Musim Panen Padi

Author

Pattassi, ojek gabah.

INDOZONE.ID - Memasuki musim panen padi petani di Kelurahan Watang Soreang, Kecamatan Soreang, Kota Parepare Sulawesi Selatan (Sulsel), menjadi berkah tersendiri bagi Maksum dan keluarganya. 

Sebab, musim panen tahun ini membuat jasa angkutan panen miliknya, kembali dilirik petani. Maksum dan keluarganya memang dikenal sebagai "Pattassi", sebutan bagi penyedia jasa angkutan panen dengan motor yang telah dimodifikasi. 

Pattassi, ojek gabah.

Di musim panen padi kali ini, maksum kembali menerima banyak orderan untuk mengangkut gabah hasil panen petani.

"Alhamdulillah, sudah sekitar seminggu lebih musim panen padi, setiap harinya selalu ada orderan untuk mengangkut gabah," beber Maksum, Minggu (10/11/2024).

Di temani kerabatnya, Maksum mengangkut karung berisi gabah dari area persawahan milik petani, menuju ke jalan raya supaya mudah dijemput oleh pengepul. 

Baca Juga: Perjalanan Sejarah Halloween: Dari Festival Panen hingga Pesta Kostum

Tarif Ojek Tergantung Kondisi Jalan

Biasanya, tarif sekali angkut sekarung gabah ini mulai dari Rp5 ribu hingga Rp30 ribu, tergantung jarak dan kondisi area persawahan yang akan dilalui.

"Tarifnya tergantung jauhnya, kalau ada satu kilometer dan berlumpur itu biasanya tiga puluh ribu sekarung. Kalau sawahnya sudah kering dan cukup dekat, biasa cuma lima ribu," terang Maksum.

Musim panen kali ini, Maksum mengaku bisa mendapat orderan lebih banyak ketimbang biasanya. Sebab, musim panen kali ini juga terjadi di daerah tetangga, yang juga menggunakan jasa Maksum.

"Habis ini, saya langsung ke pinrang, karena ada orderan juga disana sekitar 2 hektar sawah yang sedang panen," lanjut Maksum.

Bisa Dapat Cuan Lumayan dalam Sehari

Maksum mengaku mendapatkan upah Rp1 hingga Rp2 juta dalam sehari. Syaratnya, motor milik Maksum, masih mampu menerima orderan dari petani.

Baca Juga: Mendukung Lumbung Pangan Nasional, Bagus Purwalaksana Panen dan Tanam di Luas Lahan 40 ribu Ha

"Dilihat kondisi motornya juga sih, kalau keliatannya sudah hampir menyerah, saya tidak menerima orderan lagi," jelas Maksum.

Pattassi, ojek gabah.

Jika belum memasuki musim panen, Maksum sehari-harinya bekerja sebagai tukang ojek pangkalan. 

Namun, saat memasuki musim panen, motor ojek miliknya kembali di modifikasi untuk dijadikan ojek gabah atau motor tassi. Dengan mengganti ban dan menambahkan rangka baja agar kuat mengangkut gabah.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan