INDOZONE.ID - Seollal adalah perayaan tahun baru yang sangat penting bagi masyarakat Korea. Lebih dari sekadar pergantian tahun, Seollal adalah waktu untuk berkumpul dengan keluarga, menghormati leluhur, dan memulai tahun baru dengan penuh harapan.
Seollal biasanya dirayakan selama tiga hari, sehari sebelum, pada hari Seollal, dan sehari setelahnya. Yuk, kita lihat tradisi-tradisi apa saja yang membuat Seollal begitu istimewa!
Salah satu tradisi paling penting selama Seollal adalah Charye, yaitu upacara penghormatan kepada leluhur. Pada pagi hari Seollal, keluarga Korea akan berkumpul di rumah dan mempersiapkan meja persembahan yang penuh dengan berbagai makanan seperti tteokguk (sup kue beras), buah-buahan, ikan, dan daging. Makanan ini disusun rapi di meja sebagai persembahan bagi arwah leluhur.
Selama upacara Charye, keluarga akan melakukan penghormatan dengan membungkukkan badan hingga menyentuh lantai sebagai tanda rasa hormat dan terima kasih kepada leluhur mereka. Tradisi ini mencerminkan rasa hormat yang mendalam dan penghargaan terhadap sejarah keluarga dan nenek moyang mereka.
Baca Juga: Mengintip Festival Daeboreum: Perayaan Bulan Pertama di Korea Selatan
Makanan khas yang wajib ada saat Seollal adalah tteokguk, sup kue beras yang memiliki makna simbolis. Menikmati semangkuk tteokguk dipercaya melambangkan bertambahnya usia dan membawa keberuntungan di tahun yang baru. Irisan kue beras dalam tteokguk berbentuk bulat seperti koin, yang dianggap sebagai simbol kemakmuran dan kekayaan.
Tradisi lainnya adalah Sebae, yaitu salam tahun baru yang dilakukan dengan membungkukkan badan dengan hormat kepada orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua.
Anak-anak biasanya memberikan salam sebae kepada orang tua dan menerima amplop berisi uang yang disebut sebaedon. Selain itu, anak-anak juga mendapatkan nasihat dan doa dari orang tua mereka untuk menghadapi tahun yang baru.
Tidak lengkap rasanya merayakan Seollal tanpa bermain permainan tradisional. Beberapa permainan yang populer selama Seollal adalah Yut Nori, permainan papan tradisional yang dimainkan dengan melempar empat batang kayu. Selain itu, ada juga permainan seperti jegichagi.
Baca Juga: Kurangi Stres, Korea Selatan Terapkan 4 Hari Kerja untuk Dorong Warganya Menikah dan Berkeluarga
Selain tteokguk, ada banyak hidangan lezat lainnya yang disajikan selama Seollal, seperti jeon (pancake Korea), galbijjim (iga sapi rebus), mandu (pangsit), dan tteok (kue beras). Makanan-makanan ini tidak hanya menggugah selera, tetapi juga membawa makna simbolis dan harapan baik untuk tahun yang baru.
Seollal adalah waktu yang penuh dengan kebersamaan, tradisi, dan rasa syukur. Melalui berbagai tradisi seperti Charye, Sebae, dan mengenakan hanbok, masyarakat Korea menjaga hubungan mereka dengan leluhur dan merayakan warisan budaya mereka.
Dengan menikmati makanan khas seperti tteokguk dan bermain permainan tradisional, Seollal menjadi perayaan yang meriah dan penuh makna.
Bagaimana, menarik bukan melihat bagaimana masyarakat Korea menghormati leluhur dan memulai tahun baru dengan tradisi yang kaya dan bermakna? Selamat Tahun Baru, atau seperti yang mereka katakan, Saehae bok mani badeuseyo!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Dissertation UNIVERSITAS NASIONAL