INDOZONE.ID - Seorang perempuan bernama Rani (17) warga Dusun Krajan, Desa Patemon, Kecamatan Tanggul, Jember. Membuat heboh warga, karena melahirkan di tepi jalan area Perkebunan Desa Manggisan, Kecamatan Tanggul, Jember.
Ibu muda itu bermaksud akan melahirkan ke bidan di wilayah setempat. Tapi karena keburu mengalami kontraksi, ibu muda itu terpaksa harus melahirkan di tengah jalan.
Proses kelahiran itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB, Jumat (22/11/2024).
Menurut Kepala Puskesmas Tanggul, drg. Arie Werdiningsih, meskipun melahirkan di tengah jalan. Ibu dan bayinya yang diketahui berjenis kelamin perempuan, semuanya sehat.
"Jadi ibu itu sebenarnya mau berangkat ke bidan, setelah sebelumnya bermalam di rumah saudaranya di Desa Manggisan. Dia Kamis kemarin (21/11) menginap di rumah saudaranya itu, kemudian bermaksud mau pulang untuk ke rumahnya. Tapi di tengah jalan malah mengalami kontraksi," kata dokter Arie saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Baca Juga: Gelaran Teater Naik Kelas, Hendy: Layak Digelar Secara Terbuka di Alun-Alun Kota Jember
Karena mengalami kontraksi itu, lanjutnya, yang awalnya mau pulang tidak jadi. Ibu muda tersebut bermaksud akan diantarkan ke bidan di wilayah setempat.
"Ibu muda itu naik motor bersama tante dan suaminya. Nah saat perjalanan itu, sekitar pukul malah mengalami kontraksi. Ibu itu terpaksa akhirnya melahirkan di tepi jalan daerah perkebunan, dibantu suami dan tantenya," jelas dokter Arie.
Mendapat informasi ada ibu melahirkan di pinggir jalan. Lanjutnya, petugas Puskesmas Tanggul langsung berangkat menuju rumah ibu muda itu.
"Di sana kami memeriksa kondisi kesehatan ibu dan bayinya. Alhamdulillah mereka sehat, jenis kelamin bayinya perempuan. Saya tadi sempat menunggui ibu dan bayinya, untuk memastikan kondisinya sehat dan tidak ada masalah. Tapi Alhamdulillah semua aman," ujarnya.
Lebih lanjut dokter Arie menyampaikan, kondisi jalanan di areal perkebunan diakui olehnya memang becek dan licin. Terlebih di wilayah setempat sudah beberapa kali diguyur hujan.
Untuk jarak lokasi melahirkan ke rumah saudaranya maupun ke rumah sendiri. Kata dokter Arie, kurang lebih berjarak 6 Km.
"Jalannya memang kurang bagus, dari tanah. Jadi harus pelan-pelan kalau naik motor. Bayi ini adalah anak pertama. Untuk lebih lanjut kami akan mengawasi kondisi ibu dan bayinya itu," ucapnya.
Menanggapi kejadian ibu muda yang melahirkan di tepi jalan wilayah perkebunan itu. Kepala Dinkes Jember dr. Hendro Soelistijono mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Puskesmas untuk melakukan tindakan medis dan pengawasan terhadap ibu muda dan bayinya itu.
"Ibu muda itu awalnya dari rumah saudaranya dan mau pulang tadi malam. Tapi karena semalam hujan deras diputuskan untuk menginap. Nah sekitar pukul 22.00 WIB, Kamis Malam (21/11) kemarin ibu muda itu merasakan ada kontraksi. Sekitar pukul 12 dini hari, ibu itu akan diantar ke Bidan Arofah. Tapi dalam perjalanan merasakan kesakitan dan ingin mengejan. Akhirnya pukul 03.00 WIB, ibu itu melahirkan," ujar dokter Hendro.
Setelah melahirkan, lanjutnya, ibu muda itu dibantu dukun bayi yang dipanggil keluarganya. "Dilakukan pemotongan tali pusar. Pada jam 06.30 WIB. keluarga membawa pulang ibu ke Patemon," ucapnya.
Dari proses kelahiran itu, kata dokter Hendro, ibu dan bayinya semua selamat. Ia juga membenarkan jika petugas Puskesmas Tanggul juga sudah melakukan pertolongan medis bagi ibu dan bayinya.
"Untuk bobot bayinya 2,6 Kg, panjang bayi 47 cm, dan jenis kelamin perempuan. Selanjutnya kami menginstruksikan kepada petugas Puskesmas Tanggul untuk terus mengawasi dan memantau kondisi ibu dan bayinya. Alhamdulillah semua sehat," ujarnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wawancara