INDOZONE.ID - Persahabatan sering dianggap sebagai salah satu hubungan paling berharga dalam hidup.
Namun, sebuah studi mengungkapkan fakta persahabatan yang mengejutkan yaitu mayoritas orang tidak lagi berteman dengan sahabat yang pernah mereka miliki.
Penelitian ini menggarisbawahi betapa rapuhnya hubungan manusia dalam jangka panjang, terutama di tengah perubahan hidup yang dinamis.
Baca Juga: 17 Resolusi Tahun Baru Bersama Sahabat untuk Masa Depan yang Lebih Bermakna
Hasil Penelitian: Persahabatan yang Pudar
Sebuah studi tentang persahabatan tahun 2021 yang dilakukan oleh The Survey Center on American Life menunjukkan bahwa sekitar 91% orang dewasa telah kehilangan kontak dengan teman yang mereka anggap sebagai sahabat selama lebih dari satu dekade sebelumnya.
Penelitian ini menggambarkan bahwa meskipun persahabatan memiliki peran penting dalam kehidupan seseorang, banyak hubungan persahabatan tidak bertahan karena berbagai faktor, termasuk perubahan prioritas, jarak geografis, dan kurangnya komunikasi.
Selain itu, survei tahun 2015 mengungkapkan beberapa hambatan utama dalam membentuk persahabatan baru:
1. Waktu Terbatas:
Kesibukan pekerjaan dan kehidupan pribadi membuat banyak orang kesulitan meluangkan waktu untuk membangun hubungan baru.
2. Sulit Menemukan Orang yang Sepemikiran:
Perbedaan nilai, minat, atau kepribadian seringmenjadi penghalang dalam membangun kedekatan dengan orang baru.
3. Kekecewaan:
Pengalaman buruk dalam hubungan sebelumnya dapat membuat seseorang ragu untuk mempercayai orang lain.
Mengapa Persahabatan Tidak Selalu Bertahan?
Menurut para ahli, perubahan dalam kehidupan seperti pindah tempat tinggal, perubahan karier, atau perbedaan gaya hidup sering menjadi alasan utama mengapa persahabatan memudar.
Media sosial juga memengaruhi pola persahabatan. Meskipun platform seperti Instagram atau Facebook memungkinkan orang tetap "terhubung", interaksi yang dangkal sering kali tidak cukup untuk mempertahankan kedekatan emosional.
Banyak orang hanya mengamati kehidupan teman lama mereka tanpa benar-benar terlibat.
Baca Juga: Kisah Barry Delaney Kenakan Gaun Hijau di Pemakaman Kevin Elliot untuk Janji Persahabatan Sejati
Pentingnya Menjaga Hubungan Persahabatan
Meskipun banyak persahabatan tidak bertahan, hubungan ini tetap penting untuk kesejahteraan mental dan emosional.
Studi menunjukkan bahwa memiliki teman dapat:
- Mengurangi Stres:
Dukungan sosial membantu mengatasi tekanan hidup.
- Meningkatkan Kesehatan Mental:
Interaksi positif dengan teman dapat meningkatkan suasana hati dan mencegah depresi.
- Meningkatkan Umur Panjang:
Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan hubungan sosial yang kuat cenderung hidup lebih lama.
Baca Juga: 17 Resolusi Tahun Baru Bersama Rekan Kerja, Ciptakan Lingkungan yang Aktif dan Produktif!
Oleh karena itu, meskipun sulit, menjaga hubungan persahabatan tetap penting.
Beberapa cara yang dapat dilakukan meliputi:
1. Meluangkan Waktu:
Sisihkan waktu khusus untuk bertemu atau berbicara dengan teman.
2. Komunikasi Terbuka:
Jangan ragu untuk mengungkapkan perasaan atau meminta maaf jika terjadi kesalahpahaman.
3. Menyesuaikan Ekspektasi:
Pahami bahwa hubungan dapat berubah seiring waktu, tetapi itu bukan berarti persahabatan harus berakhir.
Baca Juga: Kisah Dua Ibu Bersahabat Hingga Jadi Besan, Netizen: Sahabat Sejati Beneran Ada!
Studi persahabatan yang pudar ini menjadi pengingat bahwa persahabatan adalah hubungan yang dinamis, tidak selalu abadi, tetapi tetap berarti.
Kehilangan teman lama mungkin menyedihkan, tetapi itu juga membuka peluang untuk membangun hubungan baru yang lebih relevan dengan fase kehidupan saat ini.
Di tengah perubahan, yang terpenting adalah terus menghargai hubungan yang ada, berusaha mempertahankannya, dan tetap terbuka terhadap kemungkinan menjalin persahabatan baru.
Karena pada akhirnya, meskipun persahabatan datang dan pergi, kehadiran teman selalu menjadi bagian penting dari perjalanan hidup manusia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Survey Center On American Life