Mengenal Sosok Soegiharto Sosrodjojo, Pendiri Teh Botol Sosro yang Meninggal Dunia di Usia 95 Tahun
INDOZONE.ID - Kabar duka datang dari pendiri merek teh populer, Teh Botol Sosro yakni Soegiharto Sosrodjojo meninggal dunia di usia 95 tahun, pada Jumat (24/1/2025).
Ia meninggal di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading. Saat ini, jenazah dari mendiang Soegiharto disemayamkan di rumah duka Grand Heaven Pluit Ruang 110-112, Jakarta Utara dan diberangkatkan untuk proses kremasi pada Senin (27/1/2025).
Sosok Soegiharto telah membuka peluang besar di industri teh di Indonesia, hingga berhasil meraih pasar internasional, dan tentu sosoknya dikenang oleh banyak pihak, terutama para anggota keluarga yang ditinggalkan.
Selain membuat produk Teh Botol Sosro, perusahaan keluarga soegiharto ini berhasil memproduksi Teh Cap Botol yang kini menjadi merek teh favorit masyarakat Indonesia.
Tentu kedua merek teh tersebut sudah sangat familiar untuk kalian bukan? Nah, simak perjalanan sukses dari sosok Soegiharto Sosrodjojo di bawah ini ya!
Baca Juga: 5 Tips Praktis Agar Rumah Tidak Kena Banjir, Wajib Tahu!
Profil dan Perjalanan Karir Soegiharto Sosrodjojo
Soegiharto Sosrodjojo lahir pada 23 November 1929 di Slawi, Jawa Tengah. Daerah Slawi terkenal sebagai pusat produksi teh.
Soegiharto merupakan anak keenam dari sepuluh bersaudara dalam keluarga Sosrodjojo. Keluarga ini sudah sejak lama berkecimpung dalam industri teh sejak tahun 1940-an.
Bisnis keluarga Soegiharto pun sudah dirintis sejak 1940, dengan memproduksi teh yang dikenal dengan nama Teh Cap Botol.
Pada saat itu, Soegiharto masih berusia 11 tahun dan belum turun langsung untuk ikut mengelola bisnis teh keluarganya.
Keluarga ini memiliki visi yang lebih besar, usai mengembangkan ekspansi perusahaan sejak Indonesia merdeka di tahun 1945.
Saat itu, Soegiharto mulai ikut memasarkan produk-produk teh milik keluarganya ke luar Jawa Tengah. Setelah sukses di pasar luar Jawa Tengah, Soegiharto beserta keluarganya pindah ke Jakarta demi membuka peluang pasar yang lebih besar.
Di Jakarta saat itu kebiasaan meminum teh masih belum populer, dan masyarakat belum terbiasa menyeduh teh sendiri.
Tentu saja hal ini menjadi kendala bagi keluarga Soegiharto. Untuk mengatasi kendala ini, mereka menerapkan strategi pemasaran unik yang disebut dengan 'Coba Rasa'.
Baca Juga: Viral, Dua Remaja 'Santuy' Terobos Banjir Pakai Sepeda Listrik, Netizen : Awas Kesetrum!
Kemudian, mereka mendatangi pasar-pasar dan juga pusat perbelanjaan, lalu menyeduh teh secara langsung dan membagikannya secara gratis kepada para pengunjung. Cara ini agar masyarakat tertarik dan mulai membeli produk mereka.
Namun, ada kendala lain. Seperti yang diketahui demonstrasi penyeduhan teh ini memakan waktu lama, dan sering kali pengunjung sudah pergi sebelum mereka bisa mencoba rasanya.
Bukan hanya itu saja, kondisi lapangan yang panas dan berdebu membuat penyeduhan teh di tempat terbuka menjadi kurang higenis di mata konsumen.
Dari banyaknya kendala ini muncullah ide revolusioner, yakni mengemas teh yang sudah diseduh ke dalam kemasan botol agar lebih praktis dansiap minum.
Di tahun 1969, Seogiharto dan keluarganya akhirnya menemukan solusi terbaik yaitu dengan menjual teh yang sudah diseduh dalam kemasan botol kaca, kemudian, produk ini diberi nama 'Teh Botol Sosro'.
Nama tersebut mengacu kepada nama keluarga mereka yaitu 'Sosrodjojo'. Setelah launching, produk ini pun langsung mencuri minat masyarakat saat itu.
Kebutuhan pasar yang semakin meningkat membuat Soegiharto memutuskan untuk membuka pabrik Teh Botol Sosro pertama, dengan nama PT Sinar Sosro di Bandung.
Bukan hanya 'Teh Botol Sosro' saja yang diproduksi oleh perusahaan Soegiharto, melainkan juga 'Teh Cap Botol' yang kini menjadi salah satu favorit masyarakat Indonesia.
Keberhasilan keluarga Soegiharto membangun bisnis keluarganya pun diakui oleh banyak pihak. Bahkan sejak tahun 2019, Soegiharto masuk ke dalam jajaran orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih senilai US$1,2 miliar.
Ia juga berhasil mengalahkan Low Tuck Kwong yang memiliki kekayaan US$1,18 miliar dan Eddy William Katuari dengan kekayaan US$1,1 miliar.
Selain sukses mendirikan merek teh ternama, Soegiharto juga sukses menyekolahkan 5 orang anaknya berkuliah di luar negeri.
Penulis: Hilwah Nur Puspitawati
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: ANTARA