Rabu, 19 FEBRUARI 2025 • 09:00 WIB

Mengapa Hilal Ramadan Sangat Penting? Simak Penjelasannya

Author

Ilustrasi Pengertian Hilal Ramadhan.

INDOZONE.ID - Setiap menjelang bulan Ramadan atau Idul Fitri, pasti ada satu hal yang bikin heboh, yaitu mencari Hilal. 

Orang-orang dari berbagai penjuru rela naik ke puncak gunung, ke pantai, atau ke gedung tinggi, cuma buat berburu bulan sabit kecil ini. 

Peralatannya juga nggak main-main, mulai dari teleskop canggih sampai metode perhitungan astronomi super detail.  

Tapi, sebenarnya kenapa sih Hilal ini penting banget? 

Nah, kenapa nyarinya susah banget? Yuk, kita bahas tuntas pengertian hilal dan beberapa faktanya dilansir dari YouTube @Pahamify selengkapnya ya.

Baca Juga: Pidato Ramadan Singkat Ala Anak Muda: Bulan Penuh Berkah, Jangan Sampai Kelewatan!

Penanggalan Hijriyah vs Masehi: Kok Bisa Beda?

Biar makin paham, kita perlu tahu dulu soal perbedaan kalender Masehi dan Hijriyah.  

Kalender Masehi: Kalender kita pakai sehari-hari, dasarnya adalah pergerakan bumi mengelilingi matahari atau revolusi bumi.  

Kalender Hijriyah: Sistem penanggalannya berdasarkan pergerakan bulan mengelilingi bumi.  

Karena dasar perhitungannya beda, jumlah hari dalam setahun juga beda. 

Kalender Masehi punya 365 hari (kadang 366 kalau tahun kabisat), sedangkan kalender Hijriyah lebih pendek, sekitar 354-355 hari. 

Itulah sebabnya, tanggal-tanggal penting di kalender Hijriyah, seperti Ramadan dan Idul Fitri, selalu maju sekitar 11 hari tiap tahunnya kalau dibandingin sama kalender Masehi.  

Fase Bulan: dari Bulat sampai Hilal

Bulan nggak selalu berbentuk bulat sempurna seperti bola pingpong. 

Kadang sabit tipis, kadang setengah lingkaran, dan kadang malah nggak kelihatan sama sekali.

Nah, perubahan bentuk ini disebut fase bulan, dan ini terjadi karena revolusi bulan terhadap bumi.  

Dalam satu siklusnya, bulan bakal melewati beberapa fase, yaitu:  

1. Bulan Baru (New Moon): Ini fase awal, di mana bulan sejajar sama matahari, jadi nggak kelihatan sama sekali.  

2. Bulan Sabit Awal (Waxing Crescent): Muncul sedikit cahaya berbentuk sabit.  

3. Kuartal Pertama (First Quarter): Setengah bagian bulan mulai terlihat.  

4. Bulan Cembung Awal (Waxing Gibbous): Hampir penuh, tapi belum 100%.  

5. Purnama (Full Moon): Ini dia yang paling terang dan paling romantis buat nge-date!  

6. Bulan Cembung Akhir (Waning Gibbous): Mulai berkurang cahayanya.  

7. Kuartal Ketiga (Last Quarter): Setengah bagian bulan yang lain mulai menghilang.  

8. Bulan Sabit Akhir (Waning Crescent): Sabit tipis lagi sebelum kembali ke bulan baru.  

Nah, Hilal adalah bulan sabit tipis pertama yang muncul setelah bulan baru. 

Ini yang jadi patokan masuknya bulan baru di kalender Hijriyah, termasuk Ramadan dan Syawal. 

Baca Juga: 17 Kata-kata Menyambut Bulan Ramadhan yang Menyentuh Hati ala Anak Muda Masa Kini

Ilustrasi Ramadhan.

Metode Menentukan Awal Bulan Hijriyah

Ada dua cara utama buat menentukan awal bulan Hijriyah:  

1. Rukyatul Hilal: Mengamati Hilal secara langsung dengan mata telanjang atau menggunakan teleskop.  

2. Hisab: Menggunakan perhitungan astronomi untuk memprediksi kapan Hilal akan muncul.  

Menurut metode rukyat, pengamatan Hilal dilakukan setiap tanggal 29 dalam kalender Hijriyah. 

Kalau Hilal terlihat setelah matahari terbenam, maka keesokan harinya sudah masuk bulan baru. 

Tapi kalau nggak kelihatan, bulan tersebut digenapkan menjadi 30 hari.  

Kenapa Hilal Susah Dicari?

Meskipun Hilal selalu muncul setiap bulan, nggak semua orang bisa melihatnya dengan mudah. Ada beberapa faktor yang bikin Hilal sulit diamati:  

- Bentuknya Tipis Banget: Cahaya Hilal tuh super redup, jadi gampang kalah sama cahaya matahari.  

- Harus Dilihat Saat Maghrib: Hilal cuma muncul sebentar setelah matahari terbenam, lalu ikut tenggelam.  

- Harus dari Tempat yang Pas: Pengamatan Hilal butuh lokasi dengan cakrawala barat yang bersih, nggak ketutupan gedung, pohon, atau polusi cahaya.

Makanya, orang-orang biasanya berburu Hilal di pantai, gunung, atau gedung tinggi.  

- Ada Kriteria Minimal: Biar bisa dianggap sah, Hilal harus punya tinggi minimal 3 derajat dari horizon dan sudut elongasi atau jarak sudut antara bulan dan matahari minimal 6,4 derajat.  

Jadi, nggak heran kalau nyari Hilal tuh mirip seperti nyari jodoh hehe udah ditungguin, tapi nggak selalu keliatan!  

Kenapa Hilal Penting?

Manfaat hilal yang krusial dalam menentukan tanggal-tanggal penting dalam Islam, terutama untuk:  

- Ramadhan: Menentukan awal puasa.  

- Syawal: Menentukan hari Idul Fitri.  

- Dzulhijjah: Menentukan Hari Raya Idul Adha dan pelaksanaan ibadah haji.  

Kalau ada perbedaan dalam melihat Hilal, kadang bisa bikin sebagian daerah beda waktu puasa atau lebarannya. 

Makanya, tiap tahun pasti ada debat antara ikut hasil rukyat atau hisab? 

Tapi yang pasti, baik rukyat maupun hisab, keduanya tetap bertujuan sama, yaitu memastikan tanggal yang benar sesuai syariat Islam.  

Baca Juga: Pidato Menyambut Ramadan 2025 Ala Anak Muda: Saatnya Upgrade Diri dan Panen Berkah!

Ilustrasi Pengertian Hilal Ramadhan.

Meskipun ukurannya kecil dan sulit ditemukan, Hilal punya peran besar dalam kehidupan umat Islam. 

Setiap tahunnya, pencarian Hilal selalu bikin heboh, dengan orang-orang berbondong-bondong ke tempat tinggi demi melihat secercah cahaya sabit di langit.  

Jadi, kalau nanti ada yang ribut soal "Lebaran duluan" atau "Puasa beda hari," inget aja kalau semua ini karena Hilal 2025 yang memang nggak gampang ditangkap mata. 

Tapi satu hal yang pasti, mau Hilal Ramadhan muncul lebih cepat atau lambat, yang penting puasanya tetap khusyuk dan lebarannya tetap bahagia, kan?

Semangat yaa buat Ramadhan 2025 ini!

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: YouTube

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir
FOLLOW OUR SOCIAL MEDIA